Secara fundamental, salah satu faktor yang membatasi kenaikan harga gandum adalah tingginya pasokan. Kementerian Pertanian Amerika Serikat (AS) melaporkan, ekspor gandum pada pekan yang berakhir 3 Agustus mencapai 567.600 ton.
Angka itu adalah yang tertinggi selama musim penjualan 2023/2024 dan 86% lebih tinggi dari rata-rata sebulan terakhir.
Pasokan dari AS meredakan tekanan akibat konflik Rusia-Ukraina. Kedua negara saling serang di Laut Hitam, yang merupakan salah satu rute pengiriman gandum utama.
Namun ketegangan ini mengendur setelah tersiar kabar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan bahwa pembicaraan soal kemungkinan Ukraina bisa kembali mengekspor gandum melalui Laut Hitam akan segera dimulai.
Mengutip Bloomberg News, kabar ini datang setelah Erdogan berdialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Jika terwujud, maka pasokan gandum akan kembali masuk ke pasar, tidak akan ada kelangkaan.
(aji)