Dari sisi fundamental, kenaikan harga akan ditopang oleh tingginya permintaan. Misalnya dari China.
Kekeringan yang terjadi di sejumlah wilayah di China membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sulit diandalkan. Akibatnya, China kembali menggenjot produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang ‘dibakar’ dengan batu bara.
Akibatnya, emisi karbon melonjak. Pada kuartal II-2023, emisi karbon di China naik 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Demikian diungkapkan oleh Centre of Research on Energy and Clean Air, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.
(aji)
No more pages