Jumlah tersebut dinilainya sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas (ratas) sehingga pemerintah juga meminta Bulog untuk mengamankan CBP sesuai dengan target yang ditetapkan hingga akhir tahun ini.
Airlangga tidak menutup kemungkinan pembukaan keran tambahan impor beras, meski tidak memerinci jumlah yang dibutuhkan. Setala dengan Zulhas, dia menyebut rencana impor beras merupakan kewenangan Bulog lantaran perusahaan telah memiliki data rencana volume impor beras.
“Kemudian stok beras dari impor itu datanya ada di Bulog. Tentu Bulog yang akan negosiasi tentang berapa yang kita beli dan harganya. Kita tahu kalau masuk ke pasar dalam jumlah yang besar, sama saja kita mau menaikkan harga, kita tidak mau itu. [Potensi impor beras] sedang dalam negosiasinya Bulog,” bebernya.
Selain melakukan impor, Airlangga menambahkan, Kementerian Pertanian pun telah menjanjikan metode mitigasi lainnya dalam menghadapi El Nino. Kementan berupaya untuk menggenjot produksi beras dengan menyiapkan benih spesifikasi tertentu yang relatif lebih tahan terhadap perubahan cuaca.
“Kementan sudah menjanjikan beberapa daerah untuk pertanian yang bisa digenjot dengan benih yang memiliki spesifikasi tertentu,” ujarnya.
Untuk diketahui, harga beras di Asia naik ke level tertinggi sejak 2008, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pasokan global karena cuaca kering mengancam produksi di Thailand dan setelah beberapa larangan ekspor dari India.
Harga beras putih Thailand meningkat 5%, menjadi US$648 atau Rp9,72 juta per ton, menurut data dari Asosiasi Eksportir Beras Thailand pada Rabu (9/8/2023). Harga beras putih Thailand menjadi patokan terhadap harga beras di Asia.
Beras sangat penting untuk makanan miliaran orang di Asia dan Afrika. Lonjakan harga dapat menambah tekanan inflasi dan meningkatkan pengeluaran impor bagi negara pembeli.
Sebelumnya, India membatasi ekspor beras untuk mengendalikan harga dalam negeri. Larangan ekspor beras menjadi sebuah sinyal yang jelas bahwa pemerintah mengkhawatirkan ketahanan pangan dan inflasi, kata Henrique Akamine, Kepala Riset untuk gula dan etanol di Tropical Research Services.
"Kekhawatirannya sekarang adalah bahwa pemerintah mungkin akan mengikuti langkah ini dan melakukan hal yang sama terhadap gula," tambahnya.
(dov/wdh)
