Sejauh ini, belum ada penangkapan sehubungan dengan pembunuhan tersebut. Setidaknya 120 orang telah ditahan sehubungan dengan kejahatan lain terkait protes tersebut.
"Aksi pemogokan yang berkelanjutnya berarti banyak komunitas yang kesulitan dengan gangguan terhadap kehidupan mereka sehari-hari, yang mempengaruhi kemampuan untuk mencari nafkah. Orang-orang kelaparan," kata Walikota Cape Town Geordin Hill-Lewis dalam sebuah pernyataan. "Kami mendesak Santaco mengakhiri pengepungan yang telah terjadi pada komunitas yang paling rentan di kota kami."
Hill-Lewis mengatakan kota telah mengundang Santaco dalam diskusi lain pada Kamis, setelah 48 jam tanpa insiden kekerasan. Pengawalan bersenjata disediakan untuk bus, yang sebagian besar berjalan seperti biasa, dan perlindungan yang sama akan diberikan kepada truk pengantar makanan.
Interdiksi Pengadilan
Asosiasi pemilik taksi telah berhenti menggunakan kekerasan, akan tetapi mengatakan anggotanya tidak akan kembali bekerja sampai kota mengalah. Aksi ini dimaksudkan untuk mengajukan interdiksi pengadilan yang akan memaksa kota melepas seluruh kendaraan sitaan, dan mencegah mereka menyita kendaraan lain hingga kebuntuan diselesaikan.
Taksi minibus adalah moda transportasi utama bagi banyak penduduk kotapraja karena sistem angkutan umum di wilayah itu tidak memadai dan tidak dapat diandalkan. Pemogokan telah menyebabkan banyak warga Cape Town tidak dapat bekerja dan mengganggu aktivitas sekolah ratusan ribu anak, karena terlalu berbahaya bagi mereka untuk bepergian.
Golden Arrow Bus Services (Pty) ltd. mengatakan sejumlah kendaraannya telah dirusak dan dihancurkan dalam kekerasan terkait pemogokan, sementara stafnya diintimidasi. Sejumlah toko yang dimiliki oleh Woolworths Holdings Ltd. dan pengecer lain telah kehabisan produk segar karena gangguan pengiriman dan kurangnya staf. Beberapa bahkan telah menutup atau mengurangi jam operasionalnya.
"Kami mengutuk keras kekerasan dan penghancuran yang disebabkan oleh perselisihan ini," kata Presiden Cyril Ramaphosa dalam pidatonya di Pretoria pada Rabu (9/8/2023). "Jalan yang diblokir menyebabkan bisnis, pendidikan, dan layanan kesehatan terhenti. Hal ini akan memberi dampak jangka panjang pada kehidupan di kota. Kita harus menegakkan hukum, dan harus menyelesaikan masalah lewat dialog yang bermakna."
(bbn)