Perusahaan-perusahaan besar di Korsel, termasuk Korea Electric Power Corp. dan Posco Holdings Inc., mengatakan mereka telah mengambil tindakan pencegahan sebelum datangnya badai. Korea Hydro & Nuclear Power Co., operator reaktor milik negara, mengatakan telah memeriksa fasilitasnya dan mengerahkan staf untuk menanggapi topan tersebut.
Di sisi lain, Korea Utara sudah memperingatkan warganya untuk bersiap-siap menghadapi topan. Diberitakan oleh surat kabar terbesarnya, semua anggota partai yang berkuasa "harus melakukan upaya yang dinamis untuk meminimalisir kerusakan."
Badai tersebut dapat mengancam kehancuran infrastruktur kuno di Korea Utara, dan menghancurkan lahan pertanian di negara miskin yang sedang berjuang melawan kekurangan pangan. Bencana alam akan memberikan tantangan domestik yang langka pada Kim Jong Un. Sebelumnya, keputusannya menutup perbatasan di awal pandemi Covid-19 menyebabkan lembaga bantuan internasional yang pernah menyediakan makanan bagi jutaan warga Korut harus menghentikan operasi mereka.
Aparat propaganda Korut mencoba untuk menunjukkan bagaimana Kim melakukan semua yang dia bisa untuk mempersiapkan rakyatnya menghadapi topan, berusaha menangkis kesalahan pejabat lokal karena dinilai tidak cukup berupaya mematuhi peringatan pemimpin.
Topan tersebut dapat berdampak pada ekonomi Korea Utara yang baru saja mulai bangkit dari pandemi. Sebelumnya, Fitch Soulutions memproyeksikan eknomi negara itu akan memperlihatkan pertumbuhan untuk pertama kalinya setelah kontraksi selama dua tahun.
Banjir yang meluas juga dapat menggagalkan kemungkinan dilakukannya provokasi yang bertepatan dengan AS dan Korsel yang melakukan latihan militer bulan ini, juga KTT yang akan digelar pada 18 Agustus antara para pemimpin Jepang, Korea Selatan, dan AS.
Di Korea Selatan, topan beradampak pada transportasi. Lebih dari 440 penerbangan dibatalkan di bandara utama Korea Selatan pada Rabu (9/8/2023), sementara menurut layanan pelacakan FlightAware.com, lebih dari 80 penerbangan dibatalkan pada pukul 14.00 pada Kamis waktu setempat. Dan berdasarkan pernyataan resmi, Korea Railroad Corp. juga menangguhkan sejumlah layanan kereta api di daerah pesisir selatan dan timur pada Kamis.
Selama beberapa bulan terakhir, Korsel diketahui telah menghadapi cuaca ekstrem dari banjir hingga panas terik. Khanun tiba di negara tersebut setahun setelah mereka dihantam Topan Super Hinnamnor yang menewaskan lebih dari 10 orang dan menggangu suplai listrik dan industri besar.
--Dengan asistensi dari Jon Herskovitz.
(bbn)