Volatilitas tergambar pada pasar option, dengan bergerakan 5,4% sehari setelah hasil laporan keuangan. Hal ini akan menjadi reaksi tertinggi pasca laporan keuangan sejak Februari 2022.
“Pendapatan kuartal kedua seharusnya menunjukkan pemulihan yang baik dan saham ini tidak mahal. Meskipun begitu, pendapatan yang solid berada pada bayangan kekhawatiran ekonomi saat ini karena bisnis Alibaba sangat bersifat siklus,” kata Kenny Wen, kepala strategi investasi KGI Asia Ltd.
Sebagai proksi ekonomi Tiongkok, Alibaba mengalami pukulan oleh perbaikan angka konsumsi yang tak sesuai ekspektasi. Kompetisi dengan perusahaan sejenis juga tidak terlampau ketat.
Saham Alibaba diperdagangkan sekitar 11 kali lipat dari pendapatan dalam satu tahun ke depan. Hal ini jadi indikasi valuasi yang mirip dengan perusahaan utilitas karena para investor masih meragukan perbaikan kinerja Alibaba usai sejumlah kebijakan pemerintah Beijing selama bertahun-tahun.
Saham Alibaba di Hong Kong turun 1,4% pada hari Kamis, namun sepanjang tahun masih mengalami kenaikan 8%.
Investor masih menantikan eksekutif Alibaba berbicara kejelasan kabar pemecahan unit bisnis menjadi entitas mandiri dan rencana IPO mereka pasca spin-off. Pasar butuh kejelasan bisnis perusahaan dalam beberapa kuartal mendatang, saat Joseph Tsai ditunjuk sebagai chairman pada September.
-Dengan asistensi Akshay Chinchalkar.
(bbn)