Stephan Kueffner - Bloomberg News

Bloomberg, Calon Presiden Ekuador Fernand Villavicencio dibunuh hanya dua pekan sebelum pemilu digelar. Villavicencio selama hidupnya dikenal sebagai seorang jurnalis yang berjuang melawan korupsi. 

Tewasnya Villavicencio, salah satu kandidat yang dijagokan maju hingga putaran kedua, membuat lingkungan politik Ekuador yang tidak stabil semakin bertambah kacau. Presiden Ekuador saat ini Gullermo Lasso, memanggil dewan keamanannya di Quito dan berjanji untuk menyeret pelaku pembunuhan Villavicencio ke pengadilan.

Kantor Kejaksaan Agung mengatakan dalam sebuah pernyataan, seorang tersangka terluka dalam baku tembak dengan aparat sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Sembilan orang lainnya terluka termasuk seorang calon anggota kongres dan dua petugas polisi.

Villavicencio (59 tahun) mulai dikenal luas di Ekuador saat pemerintahan Presiden Rafael Correa pada 2007 hingga 2017. Kala itu dia melaporkan skandal korupsi terkait pinjaman di China juga pendanaan kampanye ilegal. Villavicencio merupakan salah satu jurnalis paling menonjol di Ekuador sebelum terpilih menjadi anggota legislatif pada 2021. Dia berjanji menegosiasikan ulang kontrak dengan perusahaan minyak dan pertambangan asing, juga akan menindak keras kartel narkoba.