mBridge sangat mungkin dapat mempermudah yuan China untuk digunakan sebagai alternatif dolar, dengan memungkinkan bentuk digitalnya untuk menyelesaikan transaksi korporat yang besar.
Prototipe proyek telah dikembangkan sejak 2017, dengan beberapa pejabat Amerika dan Eropa terus memantau dan semakin khawatir bahwa platform ini dapat membantu Beijing mewujudkan misi penggunaan mata uang digital, sekaligus merevolusi pembayaran grosir lintas batas.
Alternatif mengalirkan uang global secara digital, menurut para kritikus, justru akan membuka peluang menghindari sanksi, pajak, atau bahkan regulasi pencucian uang. Pada bagian lain upaya ini bisa memicu ketegangan geopolitik, karena timbulnya persaingan.
Josh Lipsky, direktur GeoEconomics Center Atlantic Council, mengatakan bahwa hal ini telah menyinggung Washington, karena mBridge mulai terbentuk di bawah naungan BIS.
“Jika kita lihat, hal ini mungkin aneh karena proyek ini menimbulkan pertanyaan tentang ambisi China untuk mengurangi ketergantungan pada sistem penyelesaian berbasis dolar," ujar Lipsky.
“Tapi China, seperti lusinan bank sentral lainnya, bekerja sama dengan BIS karena di sinilah beberapa penelitian paling maju di bidang ini terjadi.”
Ross Leckow, deputi kepala BIS Innovation Hub selaku koordinator proyek, menjelaskan bahwa mBridge masih dalam tahap pengembangan. Belum ada kepastian waktu kapan sistem ini beroperasi. Ke depan, katanya, adalah melihat apakah prototipe dapat berubah menjadi produk yang layak.
Otoritas Moneter Hong Kong mengatakan ada tujuan bersama atas proyek ini ditargetkan rilis tahun depan. Mereka menambahkan bahwa proyek ini dibangun di atas “prioritas G-20 untuk bereksperimen dengan menggunakan teknologi baru dalam hal pembayaran dan penyelesaian real time yang lebih aman dan murah.”
Bank of Thailand bahkan menyatakan inisiatif ini dapat mengatasi “masalah” dalam transfer lintas batas. Bahkan menekankan, BIS “terus berupaya menyelaraskan aturan dalam rangka ikut dalam proyek ini.” Sedangkan People's Bank of China tidak berkomentar terakit kabar terbaru dari mBridge, demikian pula Bank Sentral UEA.
mBridge adalah salah satu dari setidaknya enam upaya yang sedang berjalan di bank sentral. Tujuannya agaimana mata uang digital, yang juga disebut sebagai CBDC, dapat digunakan untuk meningkatkan pembayaran lintas batas. Terlepas dari itu semua, proyek yang digadang sebagai alternatif sistem perbankan dunia, masih sangat diragukan.
Dana Moneter Internasional (IMF) sendiri telah mengadakan pertemuan dengan tujuan membawa platform penting seperti itu pada akhirnya di bawah kendali dan pengawasan organisasi internasional, menurut sumber yang mengetahui masalah ini,
IMF ingin menghindari proyek ini berubah dari solusi dan menjadi alat geopolitik, kata salah satu orang tersebut.
- Dengan asistensi Eric Martin, Stephanie Davidson, Suttinee Yuvejwattana, Kiuyan Wong, Abeer Abu Omar, Yujing Liu dan Chris Anstey.
(bbn)