Alex Mortimer - Bloomberg News
Bloomberg, Generasi muda Inggris semakin terpinggirkan dari pasar perumahan dan cenderung memilih tinggal bersama orang tua mereka.
Demikian kesimpulan dari angka resmi sensus dan laporan dari situs web properti Zoopla, yang memberi julukan kelompok ini sebagai "Guppies" lawan kata dari istilah "Yuppies" untuk para profesional pada 1980an yang ambisius.
Sekitar 51% orang di Inggris dan Wales berusia 20 hingga 24 tahun memilih tinggal bersama orang tua mereka, demikian menurut data sensus yang dikumpulkan pada tahun 2021 dan dirilis pada Rabu (08/08/2023). Angka ini naik 7 poin dari tahun 2011.
Adapun lebih dari satu dari sepuluh orang berusia 30 hingga 34 tahun juga tinggal bersama orang tua mereka, naik dari 8,6% satu dekade sebelumnya.

Angka-angka ini sejalan dengan kenaikan harga rumah selama lebih dari satu dekade yang semakin sulit dijangkau oleh pembeli.
Meskipun harga telah turun dalam beberapa bulan terakhir, harga masih lebih tinggi dari 20% dibandingkan dengan era awal pandemi.
"Generasi muda saat ini menghadapi lebih banyak hambatan untuk membeli rumah dibandingkan dengan generasi sebelumnya," kata Daniel Copley, ahli konsumen di Zoopla.

Zoopla mengatakan 14,4% orang Inggris di bawah usia 40 tahun yang belum memiliki rumah mengatakan bahwa mereka tinggal bersama orang tua mereka, sementara hanya 14,1% melaporkan bahwa mereka berencana untuk membeli properti mereka sendiri.
Bahkan di antara orang yang lebih kaya dengan pendapatan 60.000 poundsterling per tahun, membeli properti juga merupakan hal yang sulit, dengan 38% dari mereka yang disurvei oleh Zoopla menyerah untuk bisa membeli rumah dalam dekade mendatang.
Hanya satu dari lima yang mengatakan "pasti" dapat membeli rumah. Situasinya diperkirakan akan tetap sulit mengingat suku bunga yang tinggi saat ini.
"Latar belakang ketidakpastian makroekonomi dan tekanan biaya hidup mempengaruhi permintaan konsumen selama tahun ini," kata Jason Honeyman, CEO Bellway Plc, pada Rabu.
"Dengan keterbatasan daya beli akibat suku bunga KPR yang lebih tinggi, kondisi perdagangan kemungkinan akan tetap menantang dalam jangka pendek."
--Dengan asistensi Eamon Akil Farhat dan Andrew Atkinson.
(bbn)