Logo Bloomberg Technoz

Bank sentral pun menajamkan sektor usaha yang masuk sebagai sasaran dari insentif ini, yakni sektor hilirisasi minerba, perumahan, pariwisata dan sektor hilirisasi non-pertambangan yang melingkupi perkebunan dan pertanian.

Adapun, BI mencatat penyaluran kredit perbankan pada Juni 2023 tumbuh melambat menjadi sebesar 7,76% secara tahunan, terutama ditopang oleh sektor jasa dunia usaha, jasa sosial, dan pertambangan. Kendati begitu, pada segmen UMKM, pertumbuhan kredit masih terus berlanjut, yaitu mencapai 7,34 % secara tahunan pada Juni 2023. 

Namun Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, menilai lemahnya penyaluran kredit bukan disebabkan kondisi likuiditas perbankan. Sebab, saat ini likuiditas perbankan masih tinggi, tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang pada Juni berada di 26,73%.

"Perlambatan penyaluran kredit menegaskan masalah di sisi permintaan. Ini membutuhkan solusi berupa penurunan suku bunga, bukan penyesuaian GWM," sebut Satria dalam risetnya.

Penurunan GWM saat permintaan kredit lemah, sambung Satria, hanya akan membuat perbankan menempatkan likuiditas berlebih itu ke obligasi. Bukan kredit ke sektor riil.

(mfd/evs)

No more pages