Clarke menyampaikan kepada para karyawan bahwa upaya penghematan yang sudah ditempuh sebelumnya, termasuk penghentian rekrutmen dan pembatasan perjalanan dinas, tidak lagi cukup. Reorganisasi, diiringi dengan pengurangan karyawan, adalah demi mendorong efisiensi, sebut Juru Bicara Dell.
PHK massal tengah mendera perusahaan teknologi dalam beberapa bulan terakhir. HP Inc pada November lalu mengumumkan PHK terhadap maksimal 6.000 karyawan. Cisco System Inc dan International Business Machines Corp (IBM) masing-masing mengukapkan bakal mem-PHK sekitar 4.000 pegawai.
Sepanjang 2022, perusahaan teknologi melakukan PHK terhadap total 97.171 karyawan, naik 649% dibandingkan 2021. Demikian menurut catatan Challenger, Gray & Christmas Inc.
Setelah PHK, karyawan Dell akan menyusut dan jadi yang paling sedikit dalam 6 tahun terakhir. Dibandingkan Januari 2020, pegawai berkurang sekitar 39.000 orang.
Hanya sepertiga dari total karyawan Dell berbasis di AS, menurut laporan keuangan Maret 2022.
Dell melaporkan penurunan penjualan 6% dalam kuartal yang berakhir 28 Oktober. Untuk kuartal berjalan, pendapatan mungkin akan di bawah estimasi pasar karena konsumen cenderung mengurangi belanja perangkat teknologi informasi.
Perseroan diperkirakan akan menyampaikan detail mengenai dampak PHK terhadap kinerja keuangan dalam laporan keuangan kuartal IV pada 2 Maret mendatang.
“Sebelumnya kita sudah menghadapi perlambatan ekonomi dan berhasil bangkit dengan lebih kuat. Kita akan siap saat pasar sudah rebound,” tegas Clarke dalam memonya.
(bbn)