Logo Bloomberg Technoz

Beberapa sektor diprediksi akan mengalami perlambatan penjualan seperti kelompok barang budaya dan rekreasi juga bahan bakar kendaraan bermotor.

"Hal itu sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah periode liburan sekolah, hari besar keagamaan dan cuti bersama," jelas Bank Indonesia seperti dilansir, Rabu (9/8/2023).

Bukan cuma itu, penjualan eceran juga diperkirakan masih akan melanjutkan tren penurunan hingga September nanti, diikuti oleh penurunan ekspektasi inflasi atau harga barang. Hasil survei memperlihatkan, penjualan ritel baru akan bangkit pada Desember yang diikuti juga oleh ekspektasi kenaikan harga. 

Belanja Lebih Sedikit

Hasil survei penjualan ritel terbaru itu mengonfirmasi pelemahan keyakinan konsumen yang juga memperlihatkan penurunan pada Juli, walaupun masih di zona optimistis.

Optimisme responden terhadap penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan lalu menurun dibandingkan bulan sebelumnya, terutama untuk responden dengan tingkat pengeluaran Rp1 juta hingga Rp2 juta per bulan.

Menurunnya optimisme terhadap penghasilan dan prospek perekonomian ke depan, mempengaruhi pengelolaan keuangan orang Indonesia. 

Berdasarkan hasil survei yang sama, terlihat bahwa masyarakat RI cenderung mengurangi porsi pendapatan untuk konsumsi, terindikasi dari persentase propensity to consume pada Juli menurun jadi 75,5% dari bulan sebelumnya 75,7%.

Sementara porsi pendapatan yang ditabung meningkat tipis terutama bagi orang Indonesia dengan tingkat pengeluaran di atas Rp2,1 juta per bulan. Angka saving to income pada Juli naik tipis ke 15,4% dari 15,3% pada bulan sebelumnya. 

Ditambah adanya ancaman kenaikan harga pangan akibat El Nino, juga kebijakan restriksi ekspor gula serta beras dari negara penghasil utama, faktor pemberat laju belanja masyarakat semakin bertambah.

Di tengah keyakinan konsumen yang melemah dan penjualan ritel yang diperkirakan semakin lesu, penting bagi pemerintah untuk menaikkan kepercayaan diri masyarakat bahwa kondisi masih akan stabil jelang Pemilu 2024, demikian menurut ekonom LPEM Universitas Indonesia Teuku Riefky. 

Kepercayaan bahwa kondisi perekonomian akan membaik di tengah semakin panasnya perpolitikan jelang Pemilu 2024 akan mendorong masyarakat tetap berbelanja tanpa mengkhawatirkan guncangan ke depan.

"Yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana agar pemerintah dapat menjaga keyakinan konsumen bahwa di tahun politik kondisi masih akan tetap stabil. Jika masyarakat bisa dijaga kepercayaan dirinya, sehingga aktivitas belanja berjalan juga kegiatan ekonomi lain, maka konsumsi masyarakat masih akan terjaga," kata Riefky. 

(rui)

No more pages