Saham-saham unggulan yang tercatat terkontraksi dalam ialah, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) turun 35 poin ke posisi Rp 955, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) turun 80 poin ke posisi Rp 2.260 dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) turun 45 poin ke posisi Rp 1.315.
Berdasarkan keterbukaan informasi pada Senin (6/2/2023), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berencana melakukan stock split dengan rasio 1:2. Aksi korporasi ini menjadikan nilai nominal BMRI menjadi Rp 125/lembar, dari Rp 250/lembar. Agenda stock split terlebih dahulu akan dimintai persetujuan dalam RUPS Tahunan pada 14 Maret. Stock split BMRI bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham BMRI di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pasar saham Asia cenderung bergerak melemah hari ini. indeks Hang Seng Hong Kong -2,26%, indeks Kospi -1,70%, indeks Shanghai -0,76%, indeks Strait Times Singapore -0,20%, dan indeks Nikkei 225 +0,67%. Sementara itu Dow Jones Index Future dilaporkan melemah 0,32%.
Kabar global datang dari lanjutan balon berteknologi milik China, Amerika Serikat (AS) tengah mengirim tim penyelam untuk mengangkat ‘Bangkai’ balon milik China yang diduga alat mata-mata (Spionase). Tensi mulai terlihat, pemerintah China mengencangkan nada mereka setelah pesawat F-22 Raptor menembak jatuh balon tersebut dengan satu tembakan misil. China menegaskan aksi itu “Berlebihan” dan merasa berhak untuk merespons.
Bursa saham China merespons negatif perkembangan ini karena bisa berujung ke balas dendam ekonomi. “Bukan tidak mungkin kedua pihak saling menerapkan larangan ekspor, terutama produk teknologi,” ujar Iris Pang, Kepala Ekonom untuk Wilayah China di ING Groep NV, dalam risetnya, dikutip Bloomberg News.
Sementara itu, kabar dalam negeri datang dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS), data pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 berhasil tumbuh positif mencapai 5,31%. Realisasi ini jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada 2021, sebesar 3,69%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dipimpin oleh sektor usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 19,8% secara YoY.
Pertumbuhan PDB kuartal IV-2022 dilaporkan 5,01%, lebih dari perkiraan konsensus 4,92% namun mengalami perlambatan dibandingkan posisi tiga bulan sebelumnya, 5,72%. Namun patut diwaspadai adalah tren perlambatan pertumbuhan sektor konsumsi dan investasi. Peningkatan justru terjadi pada posisi ekspor. Tahun ini banyak ekonom memprediksi pertumbuhan masih terjadi meski tidak sebesar 2022.
Trimegah Sekuritas Indonesia mengatakan pertumbuhan saat ini lebih didorong oleh faktor eksternal, peningkatan net ekspor dan penurunan impor. Catatan untuk pemerintah adalah diperlukan stimulus untuk menggenjot konsumsi dalam negeri di tengah bayang-bayang perlambatan ekonomi global.
Dari sektor riil, Kementerian Perdagangan bersiap meningkatkan alokasi produksi bulanan minyak goreng kemasan "Minyakita" dan minyak curah dari 300 kilo ton menjadi 450 kilo ton. Hal ini bertujuan untuk menurunkan harga minyak goreng.
(fad/wep)