Logo Bloomberg Technoz

Insentif Penurunan GWM Tak Efektif Dongkrak Kredit Perbankan

Mis Fransiska Dewi
09 August 2023 12:20

Ilutrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilutrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memberikan insentif pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi perbankan yang rajin menyalurkan kredit kepada sektor-sektor prioritas, berwawasan lingkungan, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Namun analis menilai insentif ini kurang efektif mendongkrak pertumbuhan kredit, karena yang menjadi masalah bukan pasokan likuditas melainkan permintaan yang memang sedang lesu.

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Solikin M Juhro menyatakan, BI memetakan ada 46 sektor prioritas yang bisa mendapat keringanan GWM. Maksimal pengurangan yang bisa diberikan adalah 150 basis poin (bps).

Kemudian untuk keuangan inklusif, maksimal pemotongan GWM yang akan diberikan adalah 100 bps. Lalu untuk pembiayaan berwawasan lingkungan alias hijau, maksimal diskon GWM adalah 30 bps.

"Kalau banknya rajin, semua sektor dibiayai, semua yang inklusif, juga pembiayaan hijau, maka bisa dapat 280 bps. GWM yang dibayarkan tidak perlu 9%, hanya 6%," ungkap Solikin dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Pengurangan GWM tersebut, lanjut Solikin, akan membuat likuiditas bank semakin bertambah. Dalam kajian BI, pengurangan GWM 280 bps bisa menambah likuiditas perbankan sampai Rp 108,4 triliun.