Laura Curtis dan Nadia Lopez - Bloomberg News

Bloomberg, Ribuan pekerja di Los Angeles bergabung dalam gelombang mogok kerja di seluruh industri besar di kawasan itu. Mereka menuntut upah yang lebih tinggi dan kondisi pekerjaan yang lebih baik.

Lebih dari 11.000 pegawai kota mogok kerja selama 24 jam pada Selasa (8/8/2023) waktu setempat, yang  menyebabkan gagguan di layanan sanitasi, bandara, pos, hingga pelabuhan. Mereka bergabung dengan para aktor, penulis, dan pegawai hotel yang sudah lebih dulu melakukan protes dalam beberapa bulan terakhir untuk memprotes negosiasi kontrak yang terhenti. Mereka juga mengadvokasi masalah seperti harga perumahan hingga membatasi penggunaan AI (Artificial Inteligence) atau kecerdasan buatan dalam industri hiburan Hollywood.

Banyaknya protes serikat pekerja di Los Angeles menunjukkan mereka mulai lebih berani dipicu oleh keadaan yakni lesunya pemulihan ekonomi dari pendemi dan frustrasi dengan meningkatnya inflasi dan ketidaksetaraan.

"Ini disebut musim panas yang panas untuk tenaga kerja dan menurut saya itu akurat," kata Direktur Pusat Tenaga Kerja UCLA Kent Wong dalam sebuah wawancara. "Saya belum pernah melihat tingkat pemogokan serta aktivisme pekerja seperti ini dalam beberapa dekade."