Jon Herskovitz - Bloomberg News

Bloomberg, Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Taro Aso mengatakan unjuk kekuatan diperlukan untuk menjaga perdamaian di Selat Taiwan, dengan mendorong dilakukannya langkah agresif yang cenderung tidak menyenangkan China.

Aso dalam pidato di Taiwan pada Selasa (8/8/2023) mengatakan negara-negara yang berpikiran sama perlu berkomunikasi agar dapat mencegah siapa pun mengganggu perdamaian di kawasan itu.

Komentar itu kemungkinan merujuk pada China yang memandang Taiwan, yang dijalankan secara demokratis, sebagai bagian dari wilayahnya yang harus disatukan. Bahkan, jika perlu menggunakan kekerasan.

Aso sebelumnya mengatakan invasi Taiwan oleh China dapat dilihat sebagai ancaman eksistensial untuk Tokyo. Komentarnya itu makin menambah kekhawatiran Partai Demokrat Liberal Jepang tentang niat Beijing terhadap negara kepulauan tersebut.