Vision Fund menghadapi tekanan dalam investasinya karena tindakan keras China pada sektor teknologi sejak 2020 dan kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve AS tahun lalu.
Vision Fund menginvestasikan US$1,6 miliar pada kuartal ini. Pada tahun fiskal 2022 yang berakhir Maret lalu, Vision Fund mencatatkan kerugian US$30,3 miliar. Vision Fund tercatat melakukan investasi di Grab Holding, GoTo, Bytedance, eFishery, Flipkart, hingga OYO.
Saat ini Masayoshi Son sedang fokus pada rencana pencatatan saham Arm Ltd di bursa saham melalu initial public offering (IPO) pada September nanti. Perusahaan perancang chip ini menargetkan menggalang dana investor sebesar US$10 miliar dengan valuasi antara US$60 miliar hingga US$70 miliar.
Jika berhasil, IPO Arm akan menjadi debut terbesar perusahaan teknologi setelah Alibaba Group Holding Ltd. dan Meta Platforms Inc. Meski begitu ARM mencatatkan kerugian kuartalan 9,5 miliar yen karena penurunan penjualan sebesar 11% dampak dari perlambatan penjualan industri semikonduktor.
“Saat Arm menjadi perusahaan publik, investor akan bertaruh pada dua pola keuntungan; pertama dari Arm dan investasi terkait AI [kecerdasan buatan] dan teknologi cip lain; dan satu lagi dari perluasan investasi Vision Fund,” kata Tomoaki Kawasaki, analis senior Iwai Cosmo Securities Co., dengan pola pergerakan indeks Nasdaq 100 juga menjadi kunci arah pengembangan Arm.
(bbn)