"Mayoritas penawaran masuk dari investor asing adalah untuk seri SUN tenor 10 dan 15 tahun dengan total penawaran mencapai Rp1,38 triliun," kata Deni Ridwan, Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan RI dalam catatan yang diterima Bloomberg Technoz, Selasa (8/8/2023).
Total nilai penawaran masuk untuk seri SUN tenor panjang itu mencapai Rp15,3 triliun di mana yang dimenangkan mencapai Rp6,6 triliun.
Lelang hari ini dilangsungkan di tengah pergerakan yield SUN/INDOGB di pasar sekunder yang berubah sedikit setelah lima hari berturut-turut tingkat imbal hasil surat utang RI mencatat kenaikan.
Nilai tukar rupiah hari ini juga terlempar melemah terseret sentimen negatif yang menjatuhkan mata uang China yuan. Pelemahan yuan menyeret hampir semua valuta Asia.
Adapun valuta negara-negara yang tergabung dalam G-10 juga melemah menghadapi dolar Amerika dipimpin oleh yen Jepang yang dibebani oleh data pertumbuhan upah tenaga kerja Negeri Sakura yang mengecewakan.
Pengurangan SBN
Indonesia terus mengurangi nilai penyerapan di pasar primer sejalan dengan keputusan memangkas nilai total penerbitan surat utang tahun ini hingga 49% dari target awal. Hal itu tidak terlepas dari masih tingginya surplus APBN dan kinerja penerimaan yang masih lebih tinggi melampaui belanja.
Hingga 28 Juli, total nilai SBN yang telah diterbitkan oleh pemerintah mencapai Rp529 triliun, atau 45,17% dari target penerbitan SBN tahun ini yang mencapai Rp1.172,53 triliun.
Kinerja pendapatan negara masih mampu tumbuh sebesar 5,4% dari Rp 1.336,1 triliun menjadi Rp 1.407,9 triliun. Ditopang penerimaan perpajakan yang mencapai Rp 1.105,6 triliun atau tumbuh 5,4% dan PNBP Rp 302,1 triliun atau tumbuh 5,5%.
Sementara itu, dari sisi belanja negara juga masih mampu tumbuh meski tipis. Hingga akhir semester I-2023, belanja negara terealisasi sebesar Rp 1.255,7 triliun atau tumbuh 0,9% dari realisasi periode yang sama pada tahun lalu Rp 1.244,9 triliun. Besarannya setara 41% dari target belanja tahun ini Rp 3.061,2 triliun.
(rui)