Logo Bloomberg Technoz

Penurunan yang lebih dalam dalam impor "adalah cerminan dari permintaan domestik yang lemah," kata Zhang Zhiwei, kepala ekonom Pinpoint Asset Management.

Penurunan ini adalah yang terburuk sejak Januari. "Pertumbuhan konsumsi dan investasi secara keseluruhan mungkin masih cukup lemah di China." 

Ekspor China pada Juli (Sumber: Bloomberg)

Pemulihan ekonomi China tahun ini semestinya didukung oleh permintaan domestik yang kuat, tetapi penurunan pasar perumahan telah mempengaruhi sektor konstruksi sementara pertumbuhan konsumsi melambat. Masalah-masalah itu tercermin melalui penurunan impor selama lima bulan berturut-turut.

Data yang dijadwalkan rilis pada hari Rabu diperkirakan akan menunjukkan penurunan inflasi pada bulan Juli, yang akan menambah bukti tentang kurangnya permintaan.

Beberapa ekonom juga mengaitkan penurunan impor dengan penurunan harga komoditas. Artinya meskipun pabrik-pabrik China masih membeli bahan baku, mereka membelinya dengan harga yang lebih rendah.

Sebagai contoh, nilai impor minyak mentah turun lebih dari 12% dalam tujuh bulan pertama tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tetapi secara volume, impor minyak mentah sebenarnya naik sekitar 12% dalam jangka waktu tersebut.

Saham-saham China yang terdaftar di Hong Kong memimpin kerugian di Asia pada Selasa. Indeks Hang Seng China Enterprises turun 1,8% hingga pukul 1:33 siang waktu setempat dan Indeks CSI 300 sedikit berubah. Yuan China hanya sedikit bergerak setelah rilis data tersebut, mempertahankan kerugian pagi sebesar 0,3%.

Masalah Permintaan

Di antara wilayah-wilayah yang paling terdampak akibat menurunnya permintaan China adalah Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Afrika Selatan, dan Kanada, yang mengalami penurunan dua digit. Hal ini mengindikasikan minat terhadap produk elektronik dan mineral yang meredup. Impor dari AS turun 11,2%, sementara impor dari Uni Eropa turun 3%.

Sementara itu, ekspor mulai meredup karena permintaan dari luar negeri yang melambat. Pengiriman ke AS merosot 23,1% pada bulan Juli. Ekspor ke pasar lain termasuk Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Asean, Uni Eropa, Brasil, dan Australia juga turun dua digit.

Beijing telah mencari cara untuk merangsang pertumbuhan tahun ini, meskipun dukungan yang diberikan sejauh ini masih ditargetkan dan terbatas. Pemerintah telah mengumumkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan permintaan properti, mobil listrik, dan produk lainnya.

Bulan lalu, beberapa departemen merinci rencana untuk mendorong pengeluaran rumah tangga di segala hal mulai dari alat elektronik hingga perabotan rumah. Pemerintah kemudian menguraikan langkah-langkah untuk meningkatkan manufaktur barang konsumen kecil, atau sektor industri ringan, yang menyumbang lebih dari seperempat ekspor China. 

—Dengan asistensi Fran Wang, Yujing Liu, Wenjin Lv, Shikhar Balwani, dan Qizi Sun.

(bbn)

No more pages