Bloomberg Technoz, Jakarta - China mengganti pimpinan biro cuaca nasionalnya, Zhuang Guotai, tepat setelah Amerika Serikat (AS) mengungkapkan adanya sebuah balon yang terbang di atas wilayahnya.
Melansir Bloomberg News, penggantian Zhuang ini memicu spekulasi bahwa langkah ini terkait dengan klaim China bahwa itu balon itu adalah alat penelitian iklim.
Pemerintah China membuat pengumuman penggantian Zhuang pada Jumat, meskipun tidak memberikan alasan pemecatannya dan penggantinya.

Beberapa jam setelah mengumumkan pencopotan Zhuang, China menyatakan bahwa balon terbang ke wilayah AS itu tidak disengaja.
Belum jelas apakah pemberhentian itu terkait dengan insiden balon China di AS, yang menurut China diterbangkan untuk mengumpulkan data iklim dan kemudian tidak sengaja terbang ke AS.
Kementerian Luar Negeri China di Beijing tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Senin (06/02/2023). Biro cuaca China juga tidak menjawab panggilan telepon.
Menyusul keributan atas balon yang terbang melintasi AS itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pun menunda rencana perjalanan ke Beijing, yang akan menjadi kunjungan pertama dalam lebih dari empat tahun ini.
(bbn)