Kirkhorn mundur saat Tesla membangun pabrik baru di Meksiko dan bersiap menjual pikap Cybertruck untuk menyaingi rival di pasar kendaraan listrik yang semakin ramai. Tesla telah menurunkan harga di seluruh model unitnya demi mempertahankan posisi perusahaan di puncak industri mobil listrik.
"Dia telah bertugas selama 13 tahun untuk Elon, yang sudah seperti bekerja selama 50 tahun untuk orang lain," kata Gene Munster, mitra pengelola Deepwater Asset Management. "Fakta bahwa dia bertahan sampai akhir tahun menjadi pertanda baik untuk transisi."
Namun, keputusan Kirkhorn yang sebelumnya dianggap kandidat kuat menggantikan Musk sebagak CEO untuk mundur semakin memperbesar ketidakpastian kepemimpinan di Tesla. Hal ini juga langsung mengangkat profil Taneja yang tidak termasuk di antara 16 eksekutif yang dipanggil Musk ke atas panggung saat pertemuan investor Maret lalu.
Musk berterima kasih kepada Kirkhorn dalam tweet-nya, dan mengakui bahwa masa jabatannya tidak mudah. Dia tidak memberikan petunjuk apa pun tentang tugas Kirkhorn selanjutnya.
Kirkhorn bergabung dengan Tesla pada 2010 sebagai analis keuangan senior,dan dipromosikan sebanyak lima kali. Ia terakhir kali dipromosikan sebagai CFO pada awal 2019 di usia 34 tahun.
Sebelum Kirkhorn mengambil alih, Tesla mencatatkan sejarah kerugian yang panjang dan terkadang mengeluarkan lebih dari US$1 miliar uang tunai per kuartal. Namun sejak dia bergabung, perusahaan ini secara konsisten meraup keuntungan dan melunasi utang sekitar US$10 miliar dalam tiga tahun terakhir, dan ini membantu mengamankan peringkat tingkat investasi. Tesla juga bergabung dengan Indeks S&P 500 pada Desember 2020.
Kirkhorn, lulusan University of Pennsylvania, bekerja di bawah pendahulunya sebagai CFO, Deepak Ahuja dan Jason Wheeler. Dia berbicara panjang-lebar tentang pendapatan kuartalan Tesla dan dianggap baik oleh para investor karena berhasil menekan biaya. Kirkhorn secara teratur berbicara tentang bagaimana pendapatan berulang dari software akan memainkan peran yang semakin meningkat di masa mendatang.
"Zach melakukan pekerjaan yang bagus untuk memperbesar margin," kata Munster. "Biasanya ketika satu perusahaan meningkatkan produksi, margin pun berada di bawah tekanan. Dia mengambil arah yang berbeda, hal ini sulit dilakukan."
Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, Kirkhorn memiliki 197.540 saham bulan lalu dan sebuah holding senilai US$49 juta. Dia baru-baru ini menjual sekitar US$1 juta saham.
"Menjadi bagian dari perusahaan ini merupakan pengalaman spesial, dan saya sangat bangga dengan pekerjaan yang telah kami lakukan bersama," tulis Kirkhorn pada Senin via LinkedIn "Saya juga ingin berterima kasih kepada Elon atas kepemimpinan dan optimismenya, yang telah menginspirasi begitu banyak orang."
CEO Ark Investment Management & Chief Investment Officer Cathie Wood mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV pada Senin bahwa dia akan merindukan kehadiran Kirkhorn. Akan tetapi Wood menambahkan, Taneja sangat cocok mengambil peran CFO.
"Kami akan merindukannya, tetapi penggantinya sudah berada di Tesla tepat di bawahnya sejak 2018," kata Wood tentang Kirkhorn dan Taneja. "Dia melatih penggantinya dengan baik."
Tesla merupakan kontributor individu terbesar untuk Ark Innovation ETF. Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, perusahaan itu menyumbang hampir 11% dari nilai aset bersih dana.
Taneja menambahkan "Master of Coin" ke jabatannya pada 2021, sekitar sebulan setelah Tesla mengungkap berinvestasi US$1,5 miliar pada Bitcoin. Jabatan itu diberikan kepada Taneja di saat yang sama dengan Musk menjadi "Technoking of Tesla.”
Akan tetapi pada pernyataan Senin, perusahaan tidak menyebutkan "Master of Coin" sebagai salah satu peran Taneja sebagai CFO baru.
--Dengan asistensi dari Craig Trudell, David Welch dan Ed Ludlow.
(bbn)