Logo Bloomberg Technoz

“Dari penghiliran itu kita cuma dapat 10%, ke China-nya 90%. Saya juga sudah sampaikan ke [Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi] Pak Luhut [Binsar Pandjaitan], adanya kemungkinan penyelundupan [nikel]. Sebenarnya semua sudah tahu. Bahkan, Pak Luhut sudah laporkan aktornya siapa saja ke KPK; di antaranya menteri juga dan kerabat yang ada hubungannya dengan Presiden,” tutur Faisal.

Pergeseran Struktur Industri

Lebih lanjut, Faisal mengatakan struktur industri di Indonesia bergeser drastis dalam dua dekade terakhir; dari berbasis agraria menjadi berbasis jasa. Dia pun menyebut transisi tersebut melewatkan proses industrialisasi berbasis barang.

“Dari agraris langsung ke jasa dengan segala macam konsekuensinya. Peran sektor jasa dalam PDB perlahan naik hingga mencapai 57% pada 2022. Kalau dilihat dari RPJMN, ini tidak by design. Penduduk yang bekerja di sektor jasa lebih banyak dari di sektor barang [tradeable], masing-masing 55,8% dan 44,2%. Nilai kapitasi pasar saham juga didominasi perusahaan sektor jasa sekitar 60%. Jadi ini lahir batin sudah berubah sebetulnya,” kata Faisal.

Di sisi lain, sambungnya, sektor-sektor industri penghasil barang makin meredup. Hal itu tecermin dari penyaluran kredit 70% diterima oleh sektor jasa, sedangkan 30% sisanya ke sektor barang.

Tidak hanya itu, pada akhir 2023, 60% penerimaan pajak diproyeksi berasal dari sektor industri jasa, sedangkan dari sektor barang hanya 38%.

Menurutnya, memperkuat sektor industri berbasis barang masih menjadi pekerjaan rumah yang krusial bagi Indonesia. Tujuannya untuk mendorong ekspor berkelanjutan, mengakselerasi kesejahteraan masyarakat melalui serapan tenaga kerja, dan menurunkan ketimpangan.

Nilai tambah manufaktur terhadap PDB (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

“Sejak 2005, pertumbuhan industri manufaktur selalu di bawah PDB, kecuali 2011. Jadi sudah terlalu banyak buktinya ini penurunannya juga sudah jauh di antara negara tetangga, hanya lebih baik dari Filipina. Namun, Vietnam sudah menyusul kita jauh dari segi share manufaktur terhadap PDB,” tuturnya.  

Dia memberi contoh industri makanan dan minuman (mamin) yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia hanya berkontribusi 38% terhadap PDB sektor nonmigas, sedangkan sektor kimia dan farmasi hampir 50%.

“Nah ini bukti industri di Indonesia lemah strukturnya, ada missing di sektor industri antara [intermediate]. Impor bahan baku 35% itu mencerminkan industri intermediate-nya kosong. Kita punya industri hulu dan hilir, tetapi tengahnya kosong. Nah, insentif harus diberikan ke industri agar bisa menopang struktur ini makin kuat,” terang Faisal. 

(wdh)

No more pages