Isabel Reynolds - Bloomberg News

Bloomberg, Jepang belum mengonfirmasi soal kabar informasi rahasia negara tersebut yang dibocorkan melalui serangan siber, menyusul laporan dari The Washington Post bahwa China meretas jaringan pertahanan Jepang yang sensitif.

Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada mengatakan kepada wartawan di Tokyo pada Selasa (08/08/2023) bahwa Jepang tidak ingin mengomentari serangan siber individu dan langkah-langkah penanganannya.

“Saya tidak akan mengomentari detailnya karena sifat masalahnya,” kata Hamada. “Kami belum mengonfirmasi bahwa informasi rahasia yang dipegang oleh Kementerian Pertahanan telah bocor karena serangan siber.”

Harian Washington Post melaporkan bahwa pada tahun 2020 Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) menemukan Tentara Pembebasan Rakyat China berhasil mengakses sistem komputer pertahanan paling sensitif di Jepang.