S'thembile Cele - Bloomberg News
Bloomberg, Pengumuman tentang penambahan negara anggota BRICS yang rencananya diumumkan pada KTT di Johannesburg akhir bulan ini disebut tidak ditujukan untuk melawan Barat, yang masih menjadi mitra dagang penting bagi Afrika Selatan (Afsel).
Hal ini dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Afsel Naledi Pandor.
“Saya tidak melihat BRICS sebagai pro-Rusia atau anti-Barat. Saya pikir itu sangat salah,” kata dia Senin (07/08/2023).
“Kami telah mengatakan berkali-kali sebelumnya bahwa mitra dagang Afsel di Barat sangat penting bagi kemajuan ekonomi Afsel,” ujarnya,
Mitra dagang terbesar negara industri terbesar di Afrika adalah China dan AS. Negara ini ditekan AS untuk tidak menggunakan lagi Huawei Technologies Co., dalam jaringan selulernya karena AS tengah menekan ambisi teknologi China.
AS juga mengkritik Afsel atas sikap nonbloknya terhadap perang Rusia di Ukraina.
Para kepala negara dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afsel akan menetapkan kriteria ketat untuk keanggotaan blok tersebut ketika mereka bertemu pada 22-24 Agustus, kata Pandor.
Sejumlah 22 negara telah secara resmi mengajukan diri untuk menjadi anggota kelompok tersebut dan lebih dari 20 lainnya telah mengajukan permintaan secara tidak resmi.
BRICS mewakili lebih dari 42% populasi dunia dan menyumbang 23% produk domestik bruto global dan 18% perdagangan.
“Saya akan berhati-hati agar tidak memiliki kriteria ekspansi apa pun yang membuat kita berkontribusi pada peningkatan konflik di komunitas global,” kata Pandor.
Ini “sama sekali bukan niat untuk membangun suatu bentuk blok yang anti-Barat dan saya harap Anda tidak akan menyampaikan niat seperti itu dari pihak kami,” katanya.
(bbn)