Koreksi di pasar obligasi negara memang tengah berlangsung di mana tingkat imbal hasil seri benchmark 10 tahun terus melambung di atas 6,3%.
Analis memperkirakan, koreksi masih akan terus berlangsung sampai tingkat yield INDOGB kembali normal di atas floor limit JIBOR 1 bulan.
Lelang hari ini, kemungkinan besar para pelaku pasar akan memburu FR0096 yang jatuh tempo pada 2033 dengan tingkat kupon 7%. Selain itu, seri FR0097 yang jatuh tempo pada 2043 dengan kupon 7,125% juga mungkin akan menjadi incaran peserta lelang.
Indonesia terus mengurangi nilai penyerapan di pasar primer sejalan dengan keputusan memangkas nilai total penerbitan surat utang tahun ini hingga 49% dari target awal. Hal itu tidak terlepas dari masih tingginya surplus APBN dan kinerja penerimaan yang masih lebih tinggi melampaui belanja.
Hingga 28 Juli, total nilai SBN yang telah diterbitkan oleh pemerintah mencapai Rp529 triliun, atau 45,17% dari target penerbitan SBN tahun ini yang mencapai Rp1.172,53 triliun.
Kinerja pendapatan negara masih mampu tumbuh sebesar 5,4% dari Rp 1.336,1 triliun menjadi Rp 1.407,9 triliun. Ditopang penerimaan perpajakan yang mencapai Rp 1.105,6 triliun atau tumbuh 5,4% dan PNBP Rp 302,1 triliun atau tumbuh 5,5%.
Sementara itu, dari sisi belanja negara juga masih mampu tumbuh meski tipis. Hingga akhir semester I-2023, belanja negara terealisasi sebesar Rp 1.255,7 triliun atau tumbuh 0,9% dari realisasi periode yang sama pada tahun lalu Rp 1.244,9 triliun. Besarannya setara 41% dari target belanja tahun ini Rp 3.061,2 triliun.
(rui)