Logo Bloomberg Technoz

Pada Senin, pihak penjaga pantai China membela tindakannya. Mereka mengatakan telah mengeluarkan peringatan lisan sebelum menggunakan meriam air.

Dalam pernyataan yang dirilis di akun WeChat, pihak penjaga pantai mengatakan telah menahan diri, dan tindakannya profesional dan dapat dibenarkan. Dikatakan juga bahwa sebuah kapal militer Filipina telah "terdampar secara ilegal" di beting selama lebih dari dua dekade.

Insiden tersebut terjadi ketika kapal-kapal dari Filipina sedang melakukan rotasi pasukan rutin dan misi perbekalan. Pihak militer Filipina menambahkan bahwa kapal suplai tidak dapat menurunkan muatannya akibat tindakan penjaga pantai China.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Jonathan Malaya dalam pengarahan mengatakan insiden yang melibatkan Manila dan Beijing di laut yang disengketakan menunjukkan "upaya bersama" dari Penjaga Pantai, Angkatan Laut, dan milisi maritim China untuk "mengepung" kapal Filipina dan mencegahnya membawa pasokan ke pos militer di Beting Ayungin.

"Ini terlihat seperti memblokade Beting Ayungin," kata Malaya terkait insiden terbaru. Dia menambahkan, Filipina tidak akan meninggalkan daerah tersebut dan akan terus menambah pasukan.

Filipina dan China diketahui telah terlibat dalam sengketa teritorial di peraian yang kaya dengan sumber daya. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. meningkatkan protes atas tindakan Beijing sejak berkuasa tahun lalu. China telah menyatakan bahwa kehadirannya di wilayah itu sah, bahkan setelah pengadilan internasional membatalkan klaim lautnya yang luas pada 2016.

Presiden Filipina mengatakan pada Senin bahwa negaranya akan terus menegaskan kedaulatan di Laut China Selatan, sambil mencoba melanjutkan komunikasi dengan Beijing.

"Kami akan tersu menegaskan hak teritorial kami dalam menghadapi semua tantangan ini," kata Marcos kepada wartawan.

-Dengan asistensi dari Phila Siu.

(bbn)

No more pages