Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja saham-saham BUMN Karya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini, Senin (7/8/2023) berguguran. Tiga dari empat emiten berstatus perusahaan negera ini ‘merah’ ada yang hingga 6,72%.

Kabar dari salah satu BUMN karya yang sakit, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), hari ini, tampaknya membuat  investor melepas kepemilikan saham-saham perusahaan sejenis. Saham WSKT sendiri sudah lama diam di Rp202, efek suspensi perdagangan oleh otoritas Bursa.

Hari ini saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) drop 14 poin atau 3,45% ke level 392/saham. Sejak awal perdagangan saham WIKA terus melorot, dari posisi awal sesi I Rp408/saham kemudian menjadi sempat terendah pada Rp388/saham. WIKA diperdagangkan pada volume 17.784.000 saham dengan nilai Rp7,01 miliar.

Saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) juga  turun 16 poin (3,49%) ke posisi Rp442/saham. Dibuka pada level Rp458/saham, ADHI lantas terperosok hingga level terbawah Rp442/saham dan tak kunjung bangkit.  ADHI ditransaksikan sebanyak 24.759.000 saham dengan nilai Rp11,06 miliar.

Catatan penurunan paling dalam terjadi pada BUMN Karya PT PP Tbk (PTPP), dengan kisaran 6,72% atau 40 poin. Saham PTPP mengakhiri perdagangan pada Rp555/saham. Saham perseroan mengawali perdagangan hari ini pada posisi Rp595/saham, dan selang satu jam masuk pada tren penurunan hingga berakhir di posisi terendahnya di Rp555/saham. PTPP ditransaksikan sebanyak 26.997.000 saham senilai Rp15,3 miliar

Net Income Waskita Karya (Bloomberg)

Waskita telah menyatakan batal mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp3 triliun, sebagai bagian dari skema rights issue. Bahkan berdasarkan perintah Menko Ekonomi, dana harus dikembalikan ke kas negara.

“Komite Privatisasi melalui surat tersebut di atas telah menyetujui dan memutuskan untuk mengembalikan dana PMN TA 2022 sebesar Rp3 triliun kepada Perseroan ke Rekening Kas Umum Negara dan proses Rights Issue/Privatisasi Perseroan tidak dilanjutkan,” tulis Direktur Utama Waskita Karya Mursyid, dalam keterbukaan tertulisya.

Akhir pekan lalu sentimen buruk juga menimpa Waskita Karya. Manajemen WSKIT menyatakan tidak akan sanggup menyetor dana untuk pembayaran bunga dan pembayaran pokok obligasi rupiah yang jatuh tempo 6 Agustus. Kegagalan melakukan pembayaran terjadi setelah perusahaan juga melewatkan pembayaran kupon yang jatuh tempo pada 30 Mei.

Total utang Waskita mengalami kenaikan tinggi menjadi lebih dari Rp60 triliun pada akhir 2022, dari sekitar Rp3 triliun pada 2014—periode saat Presiden Joko Widodo menjabat. Pemerintah baru tak lama ‘tancap gas’ untuk mendorong berbagai proyek infrastruktur.

Sementara berdasarkan laporan keuangan semester I-2023, Waskita Karya tercatat memiliki liabilitas jangka pendek senilai Rp22,79 triliun. Definisi jangka pendek ini adalah utang yang telah jatuh tempo atau akan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

Infografis Daftar Utang BUMN Karya, Waskita Juara (Infografis/Bloomberg Technoz)

(wep)

No more pages