Yongchang Chin dan Alex Longley - Bloomberg News

Bloomberg,  Harga minyak mengalami pembalikan arah, melemah, setelah sebelumnya berada di level tertinggi sejak April, dengan investor berpikir bahwa dolar akan lebih kuat meski terdapat risiko krisis di Laut Hitam.

Harga minyak di West Texas Intermediate mendekati US$82/barel pada awal pekan ini, pasca naik lebih dari 4% selama dua sesi sebelunnya. Dalam beberapa hari terakhir drone laut menyerang kapal tanker minyak dan kapal angkatan laut Rusia. 

Meski ekspor terus berjalan, serangan udara ini menjadi ancaman terhadap aliran bahan bakar pada jalur utama ke pasar dunia. “Harga cenderung akan bereaksi ketika terjadi gangguan,” kata Giovanni Staunovo, analis komoditas dari UBS Group AG. “Saat ini, minyak masih berjalan.”

Meningkatnya risiko di Laut Hitam tidak menyulut kenaikan harga minyak, meski terdapat gangguan pada perdagangan ekuitas, juga dolar AS yang relatif lebih kuat pada Senin (7/8/2023) waktu setempat. Penguatan dolar greenback membuat harga komoditas menjadi lebih mahal.