Yuli menuturkan BCA Syariah mengapresiasi upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan ekonomi dan terus berupaya untuk memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan yang berkelanjutan.
"Pertumbuhan dana murah menjadi salah satu upaya kami untuk meningkatkan profitabilitas melalui penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana yang optimal," tuturnya.
Dalam penyaluran pembiayaan pada sektor Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB), BCA Syariah mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,4% YoY mencapai Rp2,5 triliun. Komposisi pembiayaan berkelanjutan BCA Syariah mencapai 31,4% dari total pembiayaan.
Adapun rasio non performing finance (NPF) gross dan net BCA Syariah masing-masing turun dari level 1,38% dan 0,066% ke level 1,41% dan 0,008% per Juni 2023.
"Kedepannya, kami berupaya untuk terus meningkatkan portfolio pembiayaan KUB dan memperluas sektor yang belum terjangkau," tambahnya.
Sebagai bentuk komitmen dalam peningkatan layanan berbasisi digital dan memperluas akses terhadap produk tabungan, BCA Syariah pada Juni 2023 meluncurkan fitur baru yaitu pembukaan rekening online melalui BCA Syariah Mobile. Pengembangan layanan ini menjadi jawaban terhadap keinginan masyarakat untuk dapat membuka rekening kapan pun dan dimana pun.
"Alhamdulillah, fitur baru ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari masyarakat. Sampai dengan awal Agustus ini, pembukaan rekening online BCA Syariah telah menjangkau 11.700 nasabah baru. Pertumbuhan dana murah dan moderenisasi infrastruktur digital akan menjadi strategi utama kami untuk mencapai target pertumbuhan dua digit di akhir tahun 2023," kata Yuli.
(yun/evs)