Logo Bloomberg Technoz

“Kami berada dalam fase eskalasi sekarang dan situasinya tidak dapat diprediksi,” kata Alexander Gabuev, yang mengepalai Russia Eurasia Center of the Carnegie Endowment for International Peace, sebuah think tank di Washington.

“Sejak awal serangan balasannya, Ukraina telah berusaha menyampaikan pesan kepada elit Rusia dan penduduk bahwa perang dapat menyerang wilayah mereka,” kata Gabuev. Dan sekarang mereka mencoba menarget infrastruktur penting Rusia, termasuk jalur laut di Laut Hitam yang penting untuk ekspor Rusia.

Meskipun sejauh mana eskalasi ini dan dampaknya untuk sekarang belum jelas, eskalasi tersebut dapat memukul kepentingan negara lain selain Rusia, sebagaimana itu memukul Moskow.

Futures gandum di Chicago naik lebih dari 3% pada Senin (07/08/2023) sebelum kembali turun, sementara harga minyak mentah di New York sedikit berubah.

“Tarif pengangkutan akan membengkak minggu depan karena risiko membawa apa pun melintasi Laut Hitam berkembang,” kata Viktor Katona, kepala analis minyak mentah di perusahaan intelijen pasar Kpler Ltd. Menurut dia, biaya pengiriman minyak mentah Rusia dari Novorossiysk ke pantai barat India bisa naik sampai 50%.

Kapal yang mengangkut biji-bijian berlayar di Selat Bosporus saat Rusia setuju melanjutkan kesepakatan ekspor dengan Ukraina. (Sumber: Bloomberg)

Ekspor Minyak

Rusia mengekspor sekitar 500.000-550.000 barel per hari minyak mentah dan 450.000 barel produk olahan, kebanyakan bahan bakar dan solar via Novorossiysk. 

Pelabuhan itu juga memuat sekitar 250.000 barel per hari minyak mentah dari Kazakhstan yang dikirim ke pelabuhan melalui pipa dan dari sana dikirim ke Rumania untuk disuling, demikian menurut data Kpler.

Di dekat pelabuhan, Caspian Pipeline Consortium (CPC) sendiri saja memuat kapal tanker dengan sekitar 1,3 juta barel minyak mentah per hari dan merupakan rute utama untuk mengekspor minyak dari Kazakhstan ke Eropa.

"Sekitar 2,5 juta barel per hari aliran minyak mentah dan produk turunannya terancam oleh gejolak ini," kata Katona, menambahkan bahwa potensi penghentian CPC akan berdampak pada kepentingan negara-negara Barat.

Rusia juga pengekspor gandum terbesar di dunia, dan sebagian besar biji-bijiannya dikirim dari Novorossiysk dan pelabuhan Kavkaz di Selat Kerch. Negara ini sekarang berada di periode panen besar kedua, menjadikan saat ini adalah waktu yang penting untuk membawa biji-bijian ke pasar dunia. 

Keputusan Kyiv untuk membawa perang di Laut Hitam menyiusul langkah Putin menarik diri pada 17 Juli lalu dari kesepakatan biji-bijian yang ditengahi PBB serta serangan rudal terhadap pelabuhan Ukraina. Akibatnya, ekspor biji-bijian Ukraina sangat berkurang, sementara ekspor Rusia tidak terpengaruh.

Tujuan Kremlin jelas: untuk membuat pengiriman biji-bijian dari Ukraina tidak dapat diasuransikan dan menghancurkan infrastruktur pelabuhan negara, baik di Laut Hitam maupun di sepanjang rute alternatif yang telah dikembangkan oleh pemerintah di Kyiv di Sungai Danube.

Ilustrasi produksi minyak Rusia (Sumber: Bloomberg)

‘Ancaman Militer’

“Sudah waktunya untuk mengatakan kepada para pembunuh Rusia, “Sudah cukup.” Tidak ada lagi perairan yang aman atau pelabuhan yang damai untuk Anda di Laut Hitam dan Laut Azov,” kata kata Kementerian Pertahanan Ukraina dalam posting hari Sabtu di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Layanan Hidrografi Negara Ukraina memperingatkan pada Jumat lalu bahwa pelabuhan Laut Hitam Rusia di Taman, Anapa, Novorossiysk, Gelendzhik, Tuapse dan Sochi saat ini harus dianggap sebagai "ancaman militer."

Pernyataan itu muncul hanya beberapa jam setelah drone angkatan laut menghantam Olenegorsky Gornyak, sebuah kapal Rusia. Serangan ini menghentikan lalu lintas laut di pelabuhan untuk pertama kalinya sejak perang dimulai hampir setahun lebih.

Pada Sabtu, drone laut lainnya menghantam Sig, kapal tanker minyak berbendera Rusia yang memasok bahan bakar ke pasukan Moskow di Suriah. Ukraina mengatakan Sig sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan bahan bakar ke pasukan Rusia di selat Kerch Krimea. Putin mencaplok semenanjung itu pada 2014.

(bbn)

No more pages