Logo Bloomberg Technoz

Data perdagangan menunjukkan nilai perdagangan hanya Rp3,86 triliun dari sejumlah 9,41 miliar saham yang ditransaksikan.

Tercatat ada penguatan 267 saham dan sebanyak 231 saham terjadi pelemahan. Sisanya 234 saham stagnan. Sementara kurs rupiah terpantau melemah 0,08% ke posisi Rp15.181/US$.

Sektoral saham barang baku, dan saham keuangan menjadi pendukung utama penguatan IHSG dengan kenaikan 0,85% dan 0,77%, disusul oleh menguatnya saham teknologi sebesar 0,62%. Sedangkan, saham kesehatan mengalami koreksi 0,49%.

Sejumlah saham-saham barang baku yang menjadi pendorong kenaikan IHSG, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) yang melesat 7,2%, dan saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) yang naik 5,1%, dan saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang menguat 4,6%.

Senada, saham keuangan juga naik mendukung penguatan IHSG, PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) meroket 7,2%, PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS) melesat naik 4,5%. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) menguat 4,5%.

Bank Indonesia (BI) mencatat Cadangan Devisa (Cadev) pada Juli 2023 sebesar US$137,7 miliar yang sebelumnya pada Juni 2023 sebesar US$137,5 miliar. Adapun secara bulanan, Cadev hanya naik sekitar 0,1%. Peningkatan posisi Cadev tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa.  

Ke depan, BI menatap dengan optimis Cadev akan tetap memadai, didukung dengan stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, bersamaan dengan berbagai respon kebijakan dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.

Adapun kinerja bursa di Asia siang hari ini bergerak bervariasi. Indeks Strait Times Singapore menguat 0,50%, indeks Nikkei 225 naik 0,09%, indeks Shanghai Composite drop 0,72%, indeks Kospi turun 0,62% dan indeks Hang Seng Hong Kong terdepresiasi 0,32%.

(fad)

No more pages