Shoko Oda - Bloomberg News
Bloomberg, Media Jepang melaporkan bahwa pemerintah negara itu siap membuang air limbah yang telah disuling dari lokasi pembangkit listrik Nuklir Fukushima ke laut sekitar akhir Agustus.
Harian Yomiuri Shimbun melaporkan bahwa Perdana Menteri Fumio Kishida akan bertemu dengan anggota kabinet sebelum memutuskan tanggal pasti pembuangan air itu. Harian yang mengutip sumber di pemerintah menyebut pertemuan kabinet itu akan diadalah setelah perdana menteri ini kembali dari perundingan dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan pada 18 Agustus.
Sementara itu, harian Asahi Shimbun melaporkan bahwa perdana menteri juga akan bertemu dengan wakil asosiasi perikanan negara itu sebelum pembuangan limbah tersebut.
Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan dalam konperensi pers, Senin (7/08/2023) bahwa hingga kini belum ada keputusan terkait tanggal pembuangan limbah dari pembangkit Fukushima yang rusak akibat tsunami tahun 2011 tersebut.
Jepang berhasil mengatasi berbagai hambatan utama dalam pembuangan limbah tersebut baru-baru ini.
Badan Energi Atom Internasional menerbitkan kajian lengkap bula lalu yang menyebutkan bahwa langkah itu "akan membawa dampak radiologi yang kecil bagi manusia dan lingkungan".
Badan pengawas Atom Jepang juga menyetujui penggunaan fasillitas pembuangan yang dioperasikan oleh perusahaan listrik Tokyo Electric Power Co. ini.
Rencana pembuangan ini menyebabkan pertikaian dengan China yang mengkritik langkah Jepang itu terkait kekhawatiran soal keamanan. Pemerintah Hong Kong mengatakan akan melarang impor makanan laut dan produk turunannya dari sejumlah wilayah Jepang jika limbah itu dibuang ke laut.
Korea Selatan, yang baru memperbaiki hubungan dengan Jepang di bawah Presiden Yoon Suk Yeol, mendukung rencana itu tetapi meminta diikutsertakan dalam memonitor pelaksanaannya.
Yomiuri menulis bahwa pemerintah Jepang ingin menghindari pembuangan limbah dilakukan pada bulan September yang merupakan musim pengambilan ikan dasar laut di lautan wilayah Fukushima.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh stasiun televisi Jepang JNN pada akhir minggu menemukan bahwa 50% responden setuju dengan pembuangan limbah yang telah disuling itu dari lokasi pembangkit listrik tesebut, sementara 35% menentang.
(bbn)