Puluhan Dapen Sakit
Jelang pertengahan Mei lalu, Erick Thohir mengatakan, Kementerian BUMN mengungkapkan temuan sebagian besar dana BUMN sakit atau dalam kondisi bermasalah. Dari 48 dapen BUMN, 31 diantaranya, dalam kondisi memprihatinkan atau sakit.
Temuan itu berangkat dari pembentukan roadmap bersih-bersih BUMN, yang di dalamnya juga terkait konsolidasi dapen BUMN, sejak dua tahun lalu. Tahap awal roadmap ini kemudian dieksekusi tahun kemarin.
"Kemudian, tiga bulan lalu hasilnya sudah terlihat, dari 48 dapen BUMN, 31 diantaranya memprihatinkan," kata Erick dalam keterangan video, dikutip Jumat (12/5/2023).
"Dari 31 dapen BUMN tersebut, akan kembali dilihat, mana yang salah kelola, dalam arti tidak ada tindak pidana korupsi, ada juga yang terindikasi (korupsi)," sambung Erick.
Kasus korupsi dapen Pelindo atau Dana Pensiun Perusahaan Pelabuhan dan Pengerukan (DP4) adalah satu dari sekian skandal dapen BUMN. Berdasarkan hasil kajian, ditemukan ada kecurangan di banyak periode.
Laporan ke Kejagung
Erick Thohir sebelumnya berencana untuk melaporkan dua BUMN bermasalah ke pihak Kejagung. Pelaporan semula dijadwalkan akhir bulan lalu.
Sampai saat ini, pelaporan belum dilakukan. Belum, karena kita (masih) nunggu audit BPKP ternyata," ujar Erick saat ditemui Bloomberg Technoz di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Menurut Erick, hasil audit BPKP terkait kinerja Dapen akan membuat laporan menjadi lebih akuntabel sebelum diserahkan ke Kejagung.
Hingga saat ini pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Kejagung dan BKPK untuk mengusut tuntas perusahaan pelat merah tersebut. Maka dari itu, dia menginginkan proses ini juga bisa lebih cepat. Dia pun lantas memperkirakan bahwa proses audit itu bakal tuntas pada September mendatang. " Kan saya nggak bisa maksa BPKP. Maunya cepat kita," imbuh Erick.
Dua dapen BUMN bermasalah itu di luar kasus dapen Pelindo (DP4 yang perkara hukumnya saat ini telah bergulir.
(krz/dhf)