Junta Myanar memang telah berjuang dengan kekurangan cadangan devisa, depresiasi mata uang, dan tekanan inflasi.
Hingga saat ini, Junta Myanmar memastikan tak akan merombak pimpinan pada Kementerian Keuangan, Perdagangan dan Investasi. Akan tetapi, belum ada kepastian apakah Min Aung Hlaing akan mengganti pejabat di Bank Sentral Myanmar.
Sebelumnya, rezim telah mencopot beberapa pejabat seperti Menteri Energi, Myo Myint Oo; Menteri Tenaga Listrik, Thaung Han; Menteri Tenaga Kerja, Pwint San; Ketua Komisi Antikorupsi; dan Ketua Hak Asasi Manusia Nasional.
Keputusan Junta Myanmar memperpanjang status darurat dan penguasaan total pemerintahan semakin memupuskan harapan terjadinya pemilihan umum tahun ini. Padahal Junta berjanji akan menggelar pemilu untuk memilih pemerintahan definitif, Agustus ini.
Junta Myanmar memang kembali berkuasa usai melakukan kudeta terhadap pemerintahan Presiden Win Myint dan Aung San Suu Kyi, Februari 2021. Selain mengambil alih kekuasaan, militer juga menangkap, menahan dan mendakwa dua mantan pemimpin negara tersebut.
(bbn)