Serangan tersebut menjadi kasus pertama pasuka Kyiv menjadikan target sebuah kapal yang membawa komoditas di Laut Hitam. Konflik lanjutan usai Rusia berupaya melumpuhkan perdagangan komoditas Ukraina, sejak bulan lalu. Kyiv sendiri telah mengancam akan melakukan tindakan yang sepadan terhadap Rusia.
Insiden terbaru ini "kemungkinan besar akan memperlambat lalu lintas dari dan ke pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam Rusia," ujar Vasilis Mouyis, direktur pelaksana bersama Doric Shipbrokers SA yang berbasis di Yunani.
Pemerintah Rusia kemudian mengumumkan enam pelabuhannya, termasuk pusat-pusat komoditas Novorossiysk, Tuapse dan Taman, akan menjadi bagian dari "area risiko perang". Sebelumnya, Rusia sudah lebih dulu menutup pelabuhan Novorossiysk, Jumat lalu. Hal ini dilakukan usai serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap sebuah kapal angkatan laut.
Di sisi lain, Kantor Berita TASS melaporkan rusia telah menghancurkan sebuah drone laut di dekat Sevastopol, Semenanjung Krimea yang sudak diduduki Rusia, Sabtu lalu. Bulan lalu, sejumlah serangan telah merusak jembatan Selat Kerch yang menghubungkan Krimea yang dicaplok Rusia dengan wilayah Krasnodar, Rusia.
Peneliti di National Institute for Strategic Studies, Mykola Bielieskov mengatakan, Ukraina berusaha melawan upaya Rusia untuk mengontrol arus lalu lintas di Laut Hitam.
"Ukraina harus menciptakan simetri risiko, sehingga memungkinkan untuk datang ke Moskow dan berkata, 'Jika Anda ingin berdagang dari Novorossiysk, izinkan kami untuk mengirim komoditas biji-bijian dari Odesa dan pelabuhan-pelabuhan lainnya." kata Bielieskov.
TASS juga melaporkan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, serangan di Laut Hitam tidak akan dibiarkan begitu saja.
Meski demikian, menurut sejumlah orang, kapal-kapal komersial tetap melintasi selat Kerch seperti biasa, Sabtu lalu.
Langkah yang Logis
Kerusakan pada kapal Rusia atau jembatan Selat Kerch "adalah langkah yang benar-benar logis dan efektif dalam kaitannya dengan musuh," kata kepala dinas keamanan negara Ukraina, Vasyl Malyuk. Meski demikian, dia tidak mengkonfirmasi apakah kapal tanker minyak Rusia telah ditabrak oleh Ukraina.
Kapal, yang disebut 'Sig,' sedang dibantu oleh dua kapal tunda setelah kompartemen mesinnya rusak, kata Badan Transportasi Sungai dan Laut Rusia.
Menurut sebuah pernyataan dari Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS, sebelumnya, kapal Sig telah dijatuhi sanksi oleh Negara Paman Sam tersebut. Hal ini menyusul peran kapal tersebut yang berpartisipasi dalam "skema penghindaran sanksi" untuk memasok bahan bakar jet ke pasukan Rusia di Suriah.
Kapal-kapal berlayar dari Laut Hitam melalui selat Kerch ke Laut Azov dan seterusnya ke pelabuhan-pelabuhan di Rusia dan beberapa bagian Ukraina yang diduduki Rusia. Pelabuhan Kavkaz di selat Kerch merupakan kunci bagi ekspor Rusia. Sementara, Rusia mengirimkan komoditas dari minyak hingga pupuk dan batu bara melalui Laut Hitam. Rusia telah membatasi navigasi melalui selat tersebut.
"Para pemilik kapal internasional sebagian besar merasa khawatir," kata Mouyis dari Doric Shipbrokers. "Minggu depan akan memberi kita kejelasan lebih lanjut tentang berapa banyak yang bersedia mendaftarkan bisnis baru ke dan dari pelabuhan-pelabuhan ini sekarang."
--Dengan bantuan dari Eduard Gismatullin dan Shiyin Chen.
(bbn)