“Kemendag yakin eksportir Indonesia bisa melakukan ekspansi di pasar Meksiko, selain itu lokasi Meksiko yang cukup strategis juga membua peluang pintu masuk perdagangan bagi produk dan jasa Indonesia ke pasar Amerika Latin dan Amerika Serikat,” ujarnya.
Pameran EIM juga dilakukan berdasarkan arahan dari Presiden Jokowi untuk melakukan diversifikasi ekspor di tengah ancaman resesi global. Dengan demikian, perluasan pasar ekspor menjadi salah satu strategi untuk memperkuat perdagangan serta investasi karena akan memperkuat reputasi Indonesia di kawasan Amerika Latin.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menambahkan, dalam lima tahun terakhir, ekspor nonmigas Indonesia ke Meksiko telah tumbuh 15,86% dari US$89,3 juta menjadi US$1,59 miliar.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Meksiko terdiri dari kendaraan bermotor dan suku cadang, alas kaki, ban mobil, produk kertas serta perhiasan.
Selain itu Meksiko juga menjadi salah satu pasar yang potensial bagi produk-produk Indonesia. Hal ini ditandai dengan neraca perdagangan Indonesia terhadap Meksiko yang mengalami surplus US$606,4 juta pada periode Januari hingga Mei 2023.
(wdh)