Logo Bloomberg Technoz

Brasil mengekspor hampir 475.000 kantong kopi robusta pada Juli, lebih dari dua kali lipat jumlah yang dikirim pada bulan sebelumnya, menurut data awal dari Cecafe.

Sementara kelompok pengekspor belum mempublikasikan ke mana biji dikirim, Carlos Santana Jr., Direktur Komersial Ecom Group yang berbasis di Brasil, mengatakan beberapa kopi yang sudah dimuat ke kapal pada bulan Juli akan dikirim ke pertukaran London.

Pengiriman harus terus meningkat hingga Agustus, tambahnya.

Sumber kopi melalui London Exchange saat ini lebih murah daripada di pasar fisik. Kopi dari produsen robusta terkemuka Vietnam minggu lalu mencapai harga premium US$460 per ton di atas pasar berjangka, sementara kopi dari eksportir nomor tiga, Indonesia, berada di harga premium US$585 per ton, menurut laporan oleh pedagang Volcafe Ltd. penghasil robusta terbesar kedua.

Sementara pasokan global makin ketat, konsumsi melonjak. Orang Eropa makin minum lebih banyak robusta, varietas yang harganya lebih murah dari kopi arabika premium.

Biasanya dikenal dengan rasa pahitnya, robusta makin meningkat karena inflasi mengurangi daya beli konsumen. Data yang dikumpulkan oleh Rabobank menunjukkan bahwa robusta telah mencapai 36% pangsa impor kopi ke Inggris dan Uni Eropa, naik dari 31% pada tahun sebelumnya.

Analis Rabobank Guilherme Morya memperkirakan Brasil akan mengekspor hampir 3 juta kantong kopi robusta pada 2023, hampir dua kali lipat jumlahnya dari tahun lalu.

“Brasil akan memberikan kontribusinya untuk memasok dunia,” katanya.

(bbn)

No more pages