Sankalp Phartiyal - Bloomberg News
Bloomberg, Apple Inc., Samsung Electronics Co. dan HP Inc. membekukan pengiriman laptop dan tablet ke India setelah negara itu melakukan pelarangan tiba-tiba pengiriman komputer tanpa lisensi.
Pemerintah India pada Kamis (3/8/2023) mengejutkan perusahaan-perusahaan pembuat komputer jinjing atau PC terbesar di dunia saat negara mewajibkan lisensi untuk impor elektronik dari tablet kecil hingga PC. Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, para produsen laptop telah mempersiapkan diri menghadapi langkah-langkah pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan produksi lokal, akan tetapi pengenaan lisensi yang tiba-tiba sama sekali tak disangka.
Sumber mengatakan, perusahaan-perusahaan teknologi saat ini sedang berkomunikasi dengan New Delhi terkait cara tercepat mendapatkan lisensi mendekati musim belanja Diwali India dan periode masuk sekolah di mana minat konsumen untuk membeli sangat tinggi. Tidak diketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan Apple dan perusahaan-perusahaan lain untuk mendapatkan lisensi. Akan tetapi penghentian tersebut telah mengganggu perdagangan PC asing bernilai miliaran dolar di saat-saat genting.
Mengenai kabar ini, perwakilan Kementerian Perdagangan India, Apple, Samsung, dan HP tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sementara itu, kebijakan baru India menambah tantangan bagi produsen-produsen komputer yang bergulat dengan persediaan global yang melimpah dan berkurangnya pemicu untuk menaikkan angka penjualan. Kebijakan ini dapat berdampak pada peluncuran produk yang tertunda di India atau bahkan kekurangan produk di pasar yang sebagian besar masih bergantung pada pengiriman dari luar negeri.
Pembatasan impor, yang merupakan contoh perubahan kebijakan India yang tiba-tiba, menambah langkah-langkah lama yang dirancang pemerintah untuk mencegah masuknya produk elektronik asing. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan ambisi jangka panjang pemerintah dalam menciptakan industri manufaktur teknologi kelas dunia.
Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi saat ini sedang berusaha menjalankan rencana intensif keuangan sebesar 170 miliar rupee untuk menarik pembuat laptop, tablet, dan perangkat keras lainnya ke negara terpadat di dunia itu karena perusahaan-perusahaan ingin mendiversifikasi rantai pasokan di luar China.
--Dengan asistensi dari Shruti Srivastava dan Debby Wu.
(bbn)