Logo Bloomberg Technoz

Kemasan Kritiknya Timbulkan Kegaduhan, Rocky Gerung Minta Maaf

Sultan Ibnu Affan
04 August 2023 16:40

Rocky Gerung. (Tangkapan Layar via Twitter @rockygerung)
Rocky Gerung. (Tangkapan Layar via Twitter @rockygerung)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengamat politik sekaligus akademisi Ilmu Filsafat Rocky Gerung menjelaskan soal kritikan yang dia lontarkan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia kemudian meminta maaf karena ternyata kemasan kata-kata dalam kritiknya telah menimbulkan perselisihan dan kegaduhan masyarakat.

"Diskursus publik itu tidak boleh dihalangi oleh dendam pribadi. Memang itu dasarnya. Tetapi saya mengerti bahwa kasus ini kemudian membuka perselisihan di publik antara pro dan kontra. Nah itu yang buat kehebohan," ujar Rocky dalam pernyataan yang disiarkan secara langsung oleh sejumlah media nasional pada Jumat (4/8/2023)

"Saya minta maaf terhadap keadaan hari ini yang menyebabkan perselisihan itu berlanjut tanpa arah itu," kata dia.

Namun dia menegaskan bahwa kritikan yang dilontarkan kepada Jokowi tersebut bukan bersifat pribadi melainkan untuk posisi Jokowi sebagai pejabat publik. Hal itu katanya juga sering dilakukan pada berbagai kesempatan.

Rocky mengingatkan bahwa dia hanya menyesalkan dua hal. Yang pertama, soal Omnibus Law Cipta Kerja yang adalah akal-akalan politik dan menyusahkan buruh serta pekerja. Kedua, soal Ibu Kota Negara (IKN) yang ibarat menjual negara ke China sampai-sampai presiden memberikan hak kelola hingga 180 tahun. IKN juga ditetapkan kata dia tanpa terlebih dahulu ditanyakan kepada masyarakat adat. Namun sayangnya ada kata-kata Rocky yang dianggap terlalu vulgar dalam kritik itu seperti kata "bajingan" sehingga dipermasalahkan sejumlah pihak.