Logo Bloomberg Technoz

Menurut C. Uday Bhaskar, direktur Society for Plicy Studies di New Delhi, mengatakan konflik agama dan etnis dinilai memiliki "potensi memberi dampak buruk pada citra India sebagai pilihan investasi dan manufaktur yang diinginkan dan aman."

Sejak memimpin pada 2014, Modi mendapat kecaman dari kelompok oposisi karena mendorong agenda pro-Hindu dan membungkam mereka yang berbeda pendapat, termasuk organisasi-organisasi berita dan kelompok-kelompok penelitian. Kelompok Freedom House yang berbasis di Washington menyebut India "bebas sebagian" dan mengkritik perlakuan partai yang berkuasa terhadap minoritas Muslim.

Akan tetapi, Modi tetap saja populer, dengan elektabilitas konsisten di atas 60%. Dia diperkirakan memenangkan mosi tidak percaya yang diajukan oleh oposisi dengan mudah terkait kekerasan di Manipur, yang dijadwalkan pekan depan.

"Kami ingin melihat keadaan kembali normal dan damai," kata Arindam Bagchi, juru bicara Kementerian Luar Negeri India saat ditanya apakah pemerintah mengkhawatirkan KTT G-20. "Otoritas lokal kami serta lembaga lain sedang menangani hal ini."

Kementerian Dalam Negeri India tidak membalas permintaan komentar.

Di sekitar New Delhi, muncul poster-poster yang memperlihatkan Modi dan logo G-20 menghiasi jalanan. Para pemimpin industri global juga diharapkan menghadiri pertemuan sambilan karena India berupaya menarik perusahaan yang ingin mengalihkan sejumlah manufaktur dari China.

Pada Rabu (2/8/2023) perwakilan negara-negara G-20 menghadiri pengarahan khusus oleh Kementerian Luar Negeri India, bahkan ketika pasukan keamanan terus berpatroli di Gurugram, sebuah kota di luar New Delhi, lokasi kantor-kantor perusahaan global seperti Microsoft Corp. dan Google Alphabet Inc.

Ketegangan meningkat di Gurugram dan kota-kota terdekat di negara bagian Haryana setelah umat Hindu dan Muslim bentrok dalam prosesi keagamaan oleh kelompok Hindu pada Senin (31/7/2023). Berdasarkan video-video yang muncul di media sosial dan saluran berita TV, terlihat massa saling melempar batu, merusak toko, hingga membakar mobil. Kekerasan yang terjadi merupakan yang terburuk di wilayah ibu kota India sejak 2020, saat 52 orang yang kebanyakan beragama Islam, tewas dalam bentrokan.

Pemimpin Kongres Priyanka Gandhi Vadra telah menyerukan persatuan, dengan mengatakan bahwa politik yang "memecah belah dan berkuasa" adalah penghalang  terbesar untuk memberbaiki masalah pekerjaan dan pembangunan yang lebih mendesak.

India bergelut dengan konflik serupa di Manipur, antara kelompok suku minoritas dan mayoritas Hindu Meitei atas kebijakan tindakan afirmatif.

Video yang memperlihatkan dua perempuan diarak telanjang mendorong Modi untuk memberi komentar pertamanya secara publik tentang kekerasan seksual yang terjadi di Manipur. Sementara itu dikatakan oleh Golan Suanzamung Naulak dari Komite Pengarah Dewan Zomi di Manipur, pemakaman massal dalam konflik yang menewaskan lebih dari 30 orang, yang seharusnya dilakukan pada Kamis (3/8/2023), ditunda karena alasan kekhawatiran akan lebih banyak kekerasan terjadi.

Video yang beredar juga mengakibatkan mosi tidak percaya terhadap Modi. Meskipun partai yang berkuasa memiliki cukup kursi di parlemen untuk melindungi PM, rekan senior di Pusat Penelitian Kebijakan Sushant Singh mengatakan kekerasan "pasti akan membayangi KTT-G20."

Dia menambahkan, situasi "tidak mencerminkan dengan baik kepemimpinan dan kemampuan politik Modi untuk menghadapi berbagai keragaman India."

(bbn)

No more pages