Hingga perdagangan saham pada Jumat siang hari tengah melaju pada kisaran harga Rp8.925/saham hingga Rp9.025/saham, dengan kenaikan 0,84% dari perdagangan hari sebelumnya.
Senada dengan tren positif yang terjadi, investor asing juga gencar terus mengakumulasi saham BBNI sepanjang 2023 dengan total nilai pembelian bersih (Net Buy) mencapai sebesar Rp627,2 miliar.
Konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 35 analis menghasilkan target harga saham BBNI pada angka Rp11.287/saham dalam 12 bulan kedepan, atau potensial mencapai Rp11.300/saham. Dengan 33 analis merekomendasikan peringkat “Buy” untuk saham BBNI.
Salah satunya adalah NH Korindo Sekuritas Indonesia yang merekomendasikan Beli saham BBNI dengan target harga Rp12.000/saham.
Rekomendasi ini didukung oleh Net Interest Margin (NIM) perbankan yang stabil, dan terus membaik, serta terjadinya efisiensi biaya, Loan at Risk yang menurun secara tahunan. Bersamaan dengan eksekusi lanjutan dari “Hibank” yang merupakan anak usaha dari Bank BNI yang bergerak pada perbankan digital.
Ditambah lagi, otimisme penguatan harga saham BBNI juga dipicu juga oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) mencapai 5,1%. Dan pendapatan operasional sebelum pencadangan (Pre-Provisioning Operating Profit/PPOP) sejumlah 0,3% yoy.
Untuk kinerja kedepannya, Bank BNI tetap optimis pada 2023 akan mencapai target pertumbuhan kredit pada kisaran 7-9% yoy. Bersamaan dengan angka NIM di atas 4,6%.
(fad/dba)