Perekonomian beberapa mitra dagang Indonesia masih tumbuh positif meski belum kembali seperti pra-pandemi. Inflasi tinggi juga membayangi sejumlah negara, termasuk mitra dagang utama Indonesia.
Di dalam negeri, tambah Margo, neraca perdagangan barang mencatat surplus, baik pada kuartal IV maupun sepanjang 2022. Surplus perdagangan barang pada kuartal IV sebesar US$ 14,69 miliar, naik 42,34% yoy. Sepanjang 2022, surplus perdagangan adalah US$ 53,54 miliar, tumbuh 53,96% yoy.
"Surplus terutama didorong kenaikan harga komoditas ekspor unggulan. Di antaranya batu bara, beji-baja, dan minyak sawit," tutur Margo.
Daya beli masyarakat, lanjut Margo, juga terjaga. Misalnya melalui penyaluran BLT BBM, Bantuan Subsidi Upah, dan sebagainya. Ketika harga BBM naik, pemerintah meningkatkan subsidi BBM sebesar 22,41%.
Sepanjang 2022, mobilitas dan pariwisata semakin pulih. Jumlah penumpang seluruh moda transportasi meningkat. Kunjungan wisatawan mancanegara naik 251,28% yoy sepanjang 2022. Rata-rata Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang tumbuh 11,54% yoy pada 2022.
Indikator perbaikan daya beli terlihat dari inflasi domestik dalam kategori moderat dan terkendali. Pada 2022, inflasi ada di 5,51%. Indeks penjualan eceran tumbuh 5,94% yoy. Penjualan mobil penumpang naik 18,76% yoy sepanjang 2022. Penjualan sepeda motor juga tumbuh 3,24% yoy secara kumulatif.
Transaksi kartu kredit, debit, dan uang elektronik tumbuh 5,18% yoy pada 2022. Sedangkan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 tumbuh 18,36% secara kumulatif pada 2022.
(aji)