Triliunan Rupiah Berputar
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan anggaran sebesar Rp 21,86 triliun di tahun 2023 untuk persiapan Pemilu 2024 dari total belanja negara tahun ini disiapkan sebesar Rp 3.061,2 triliun. Dana tersebut diakui belum dicairkan, karena ada tahapan pemberian anggaran sesuai yang telah digariskan di dalam Undang-Undang APBN.
Sementara itu MNC Sekuritas memperkirakan akan ada dana tambahan Rp149,3 triliun dari penyelenggaraan pemilu serentak Februari tahun depan.
Dalam gelaran pemilu tiga putaran nanti terdapat 250 ribu kandidat yang akan bersaing untuk memperebutkan kursi legislatif daerah dan nasional, dan 3 kandidat calon presiden yang akan berebut maju untuk memimpin Indonesia. Pasar berekspektasi kampanye politik dapat meningkatkan konsumsi di paruh kedua tahun ini.
"Kami memperkirakan akan ada Rp149.3 triliun atau sekitar 0,70% dari PDB dana tambahan belanja dari presiden dan calon legislatif dan itu belum termasuk anggaran logistik yang disediakan oleh pemerintah,"
tulis MNC Sekuritas dalam risetnya.
Perkiraan MNC Sekuritas juga menunjukkan dana tersebut akan mendorong konsumsi 16,85% lebih tinggi daripada tahun 2019 didukung oleh kuota legislatif yang lebih tinggi (+356/+1,76%) setelah disesuaikan dengan inflasi.
Secara historis, dalam empat siklus kontes politik terakhir (2004, 2009, 2014 dan 2019) pertumbuhan PDB riil selalu lebih rendah menjelang pemilu namun menjadi lebih tinggi pasca pemilu.
Namun, perlu diingat bahwa dampak pemilu pada ekonomi sangat kompleks dan juga tergantung pada berbagai faktor lain, seperti situasi ekonomi global, kebijakan moneter dan fiskal, serta faktor internal negara.
Misalnya pada tahun 2004, Indonesia saat itu masih dibayangi booming komoditas. Kemudian tahun 2009 pemilu digelar pasca krisis keuangan global. Begitupun pada 2014, terpilihnya Joko Widodo menjadi Presiden pertama kali terjadi pasca taper tantrum. Dan tahun 2019, pemilu Indonesia dibayangi perang dagang AS-China dan awal pandemi Covid.
Saat ini para pelaku pasar masih menunggu kejelasan seputar pencalonan dan program para kandidat. Selain itu para investor juga masih mempertimbangkan faktor makro eksternal yang dinilai dapat mempengaruhi dinamika ekonomi.
(evs)