Logo Bloomberg Technoz

Serikat itu meminta NLRB untuk memutuskan bahwa raksasa internet itu adalah "pemberi kerja bersama" dari para staf Accenture tersebut, yang berarti perusahaan itu bertanggung jawab atas perlakuan mereka dan, jika mereka memilih untuk berserikat, wajib bernegosiasi dengan mereka. 

Keputusan untuk memangkas pekerjaan ini terasa seperti pembalasan, demikian kata Anjail Muhammad, yang diberi tahu bahwa pekerjaannya sebagai penulis di Accenture akan diputus.

“Jelas bahwa ini sangat mencurigakan, dan itulah sebabnya kami mengajukan tuntutan praktik ketenagakerjaan yang tidak adil — untuk meminta pertanggungjawaban Google dan Accenture atas perilaku mereka.”

Google. (Dok Bloomberg)

Accenture tidak segera memberikan tanggapan. Ketika Accenture mengumumkan pemutusan hubungan kerja pada bulan Juli, seorang juru bicara perusahaan mengatakan bahwa Accenture mendukung hak tiap warga negara untuk membentuk atau bergabung dengan serikat pekerja.

“Keputusan soal pekerjaan ini dibuat sebelum ada pemberitahuan kepada kami tentang potensi aktivitas serikat pekerja.”

Juru bicara Google mengatakan pada Juli bahwa perusahaan menghormati hak-hak pekerja tetapi soal pengorganisasian serikat pekerja adalah "masalah antara mereka dan majikan mereka, Accenture," dan bahwa "Google tidak mengontrol persyaratan kerja atau kondisi kerja mereka."

Perusahaan pada Kamis mengatakan masih berpegang pernyataan itu, dan menyebut tak ada tujuan apa pun dari langkah pemutusan kontrak ini kecuali penghematan dan efisiensi.

Perselisihan tersebut adalah kontroversi terbaru tentang Alphabet dan staf kontraknya yang terjadi juga di tempat lainnya.

Kelompok staf kontrak Alphabet lainnya, yang dipekerjakan oleh Cognizant Technology Solutions Corp. untuk mengerjakan YouTube Music di Texas, memberikan suara 41 banding 0 untuk berserikat pada bulan April.

Pada 19 Juli, anggota NLRB di Washington DC menyatakan Alphabet adalah pemberi kerja bersama dari para pekerja tersebut, yang berarti perusahaan harus tawar-menawar secara kolektif dengan mereka.

Namun, Alphabet telah mengisyaratkan akan tetap menolak untuk bernegosiasi dengan para pekerja, yang menurutnya bukan karyawannya, yang berarti masalah tersebut kemungkinan akan berakhir di pengadilan banding.

“Kami akan terus menegaskan posisi kami bahwa kami bukan pemberi kerja bersama,” kata juru bicara Google Courtenay Mencini bulan lalu. 

(bbn)

No more pages