“Insyaallah 1-2 dari gagasan ini akan kami presentasikan di akhir bulan kembali kepada Pak Presiden di mana yang paling mudah akan kita eksekusi," kata dia.
Menurut dia, total biaya pembangunan transportasi massal di Cekungan Bandung mencapai Rp100 triliun. Hal ini membuat dirinya pun tak bisa berbuat banyak sejak menjadi wali kota Bandung hingga gubernur Jawa Barat.
Kereta Gantung sendiri memakan biaya sekitar Rp100-200 miliar pe kilometer. Padahal, pemerintah berencana untuk membangun lima koridor dengan total jarak mencapai 30 Km.
Sebelumnya, Pemprov Jawa Barat telah memaparkan rencana pembangunan kereta gantung Bandung yang akan mengoperasikan 30 sampai 40 unit kabin. Jarak antar kabin dalam satu trase mencapai 50 meter. Kecepatan Kereta Gantung berada pada range 18-40 Km/jam.
Dalam satu jam, satu trase Kereta Gantung bisa mengantarkan 300 unit kabin. Setiap kabin mampu mengangkut delapan orang penumpang.
Trase 1 sepanjang kurang lebih 12,79 Km akan meliputi wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung. Dimulai dari Pasar Lembang (Kabupaten Bandung Barat)-Kebon Kawung (Kota Bandung).
Trase 2 sepanjang kurang lebih 13,75 KM yang seluruhnya meliputi wilayah Kota Bandung. Dimulai dari Terminal Ledeng sampai dengan Terminal Leuwipanjang.
Trase 3 sepanjang kurang lebih 13,78 KM yang seluruhnya meliputi wilayah Kota Bandung dengan koridor Bandara Husein Sastranegara - Pasteur - Ciwalk - Perumda Tirtawening - Itenas - Terminal Cicaheum.
Trase 4 sepanjang kurang lebih 800 meter meliputi Cihampelas - Lembah Balubur - Gelap Nyawang Kota Bandung.
(frg)