Di pasar spot, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemarin ditutup di posisi Rp15.185/US$ mengindikasikan pelemahan dalam tiga hari berturut-turut. Sementara kurs tengah Bank Indonesia, Jakarta Interbank Dollar Spot Rate, ditutup melemah di level Rp15.198/US$.
Dari sisi teknikal, nilai rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan dengan peluang koreksi terbatas di antara area Rp15.198-Rp15.221/US$ pada indikator MA-200. Sementara trendline garis putih menjadi target penguatan terdekat rupiah untuk dapat menguat pada level Rp15.165/US$. Trendline garis merah menjadi level resistance selanjutnya sebagai level optimis.
Selama nilai rupiah masih bertengger di atas Rp15.170/US$ maka masih akan ada potensi melanjutkan pelemahan. Sebaliknya, apabila terjadi penguatan hingga di bawah Rp15.100/US$ dalam tren jangka menengah (Mid-term), maka nilai rupiah berpotensi menguat hingga menuju Rp15.055/US$.
Rilis data pertumbuhan ekonomi RI
Pelaku pasar hari ini juga akan menata posisi jelang rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik pada Senin 7 Agustus nanti.
Konsensus ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan Indonesia akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi di angka 5% pada kuartal II-2023, tidak berubah dari capaian kuartal I-2023 di angka yang sama.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 mencapai 5,1%, lebih baik ketimbang kinerja produk domestik bruto pada kuartal sebelumnya sebesar 5%.
Selama kuartal II-2023 memang Indonesia mencatat puncak konsumsi masyarakat seiring kedatangan hari raya Idulfitri, hari raya Iduladha dan liburan sekolah yang mendorong kenaikan permintaan masyarakat.
"Kuartal II lebih baik karena bukan hanya mobilitas masyarakat yang semakin bagus tapi karena ada [banyak] hari libur sehingga mendorong orang berbelanja, juga ada gaji ke-13 yang dicairkan untuk para ASN/PNS. Jadi, [pertumbuhan] dari 5% menjadi 5,1%," jelas Aida S. Budiman, Deputi Gubernur Bank Indonesia dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Selasa (25/7/2023).
-- dengan analisis teknikal M. Julian Fadli.
(rui)