Logo Bloomberg Technoz

"Dampak downgrade rating AS oleh Fitch ini terhadap pasar SBN (Surat Berharga Negara) domestik kami perkirakan terbatas," ujar Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan kepada Bloomberg Technoz, pada Kamis (3/8/2023) kemarin.

Lanjutnya, inflasi juga terjaga, turun ke level 3,08% yoy pada Juli 2023, lebih rendah dari konsensus pasar. Likuiditas domestik juga masih kuat, didukung oleh yield SBN yang masih cukup kompetitif dan stabil sehingga diperkirakan capital inflow pada pasar SBN akan berlanjut.

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, terdapat tekanan jual dipicu oleh keputusan agen pemeringkat Fitch Ratings untuk menurunkan (Downgrade) rating utang Pemerintah AS dari AAA menjadi AA+ dengan alasan memburuknya kondisi fiskal dalam tiga tahun mendatang serta melemahnya tata kelola keuangan negara yang menyebabkan ketidakstabilan politik.

“Di pasar obligasi, imbal hasil (Yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun naik 3 bps menjadi 4,07% didorong oleh ekspektasi membanjirnya emisi surat utang pemerintah AS dan sinyal pasar tenaga kerja AS yang masih ketat,” jelas Tim Research Phillip Sekuritas.

Adapun pada pasar tenaga kerja, data ADP Employment Change memperlihatkan bahwa sektor swasta di AS merekrut 324.000 pekerja selama bulan Juli, lebih rendah dari perekrutan 455.000 pekerja pada bulan sebelumnya namun lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang sebesar 189.000.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, klaim tunjangan pengangguran di AS masih bertahan di dekat level terendah tahun ini. Hal ini menggarisbawahi permintaan pekerja yang tangguh.

Klaim tunjangan pengangguran awal naik 6.000 menjadi 227.000 dalam pekan yang berakhir 29 Juli, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis pada Kamis (3/8/2023). Estimasi median dalam survei ekonom Bloomberg memperkirakan 225.000 pengajuan.

Sementara itu dari regional, data Caixin Services PMI China secara tak terduga naik ke level 54,1 pada Juli dari level terendah dalam lima bulan 53,9 pada Juni dan lebih tinggi dari ekspektasi 52,5.

Data ini memperpanjang ekspansi sektor Jasa (Services) menjadi tujuh bulan beruntun didorong oleh lonjakan permintaan baru (New Orders).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG ditutup menguat cukup agresif sebesar 0,64% ke 6.898 disertai dengan munculnya volume pembelian. 

“Apabila IHSG masih mampu berada di atas 6.834 sebagai supportnya, maka posisi IHSG saat ini sedang berada di awal wave v dari wave (a) dari wave [iii] pada label biru, sehingga IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk membentuk wave v ke rentang 6.966-7.013,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (4/8/2023).

Herditya juga memberikan catatan, apabila break support tersebut maka IHSG rawan melanjutkan koreksinya kembali ke rentang 6.793-6.820 untuk membentuk wave iv dari wave (a) dari wave [iii]. 

Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, ACES, BUMI, ITMG dan UNTR.

Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan Kamis kemarin IHSG menguat 0,64% ke 6.898, dengan investor asing mencatatkan net buy sejumlah Rp422 miliar pada reguler market. 

Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi masih bergerak dalam tren sideways pada hari ini, dengan support 6.850–6.828 dan resistance 6.936–6.950.

Dengan saham rekomendasinya ialah ISAT, UNTR, BSDE, ICBP, ASII dan MDKA.

(fad/frg)

No more pages