Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Permintaan KPR untuk properti di Hong Kong dari para pembeli China Daratan menembus rekor tertinggi pada kuartal keempat 2022. Pembeli properti Hong Kong dari China Daratan mencapai 11,4% dari total aplikasi KPR yang ditangani oleh Layanan Pialang Hipotek mReferral,  tertinggi sejak awal pencatatan data pada 2018 silam.

Kebijakan ketat Presiden Xi Jinping mengunci wilayah akibat pandemi Covid-19 ditengarai mengungkit minat para pemburu properti di China Daratan, selain kekhawatiran akibat perlambatan ekonomi di sana. Hong Kong muncul menjadi salah satu tujuan relokasi teratas, terutama setelah pemerintah kota Hong Kong meluncurkan program khusus demi memikat para tenaga-kerja terbaik untuk masuk setelah masa-masa pergolakan politik. 

“Pembeli properti dari China Daratan, mewakili salah satu pilar penting pasar karena mereka memiliki pendapatan dan kemampuan membali properti di Hong Kong. Mereka juga banyak mengincar properti kelas menengah hingga mewah,” jelas Eric Tso, Chief Vice President mReferral.

Pemimpin Hong Kong John Lee pada bulan Oktober 2022 lalu menyatakan, pemerintah kota akan menghadiakan dua tahun visa bagi siapapun yang memiliki pendapatan minimal sebesar HK$ 2,5 juta atau US$ 320.000 (setara dengan Rp4,96 miliar). Tawaran juga diberikan pada lulusan universitas terbaik. 

Pemerintah kota Hong Kong juga menangguhkan kuota tahunan program untuk tenaga kerja terampil dan memperpanjang batas tinggal bagi lulusan non-lokal dari satu tahun menjadi dua tahun. Lee juga mengusulkan pengembalian pajak bagi penduduk tidak tetap yang membeli properti ketika mereka mendapatkan tempat tinggalnya. Insentif ini menjadi pemikat menarik bagi orang China Daratan untuk berinvestasi di properti Hong Kong. 

Pemerintah Hong Kong telah menyetujui 60% dari 3.800 aplikasi untuk program visa bagi orang-orang berbakat yang diperkenalkan pada Desember. Seorang pembeli yang bermigrasi ke Hong Kong dari China daratan melalui program penerimaan bakat, membeli sebuah apartemen di daerah Tsueng Kwan O seharga HK$ 12,8 juta, pekan ini, menurut Midland Realty. Pembeli tersebut memperoleh izin tinggal permanen di Hong Kong enam bulan lalu.

Upaya pemerintah kota Hong Kong menarik lebih banyak tenaga terampil dari China daratan dan seluruh dunia bisa membantu mengungkit lagi pasar persewaan di sana. Perkiraan Bloomberg Intelligence, sewa perumahan bisa meningkat sekitar 5% pada 2023 seiring makin banyaknya pekerja yang pindah ke Hong Kong.

Pasar properti Hong Kong sejatinya tengah tertekan di tengah kenaikan suku bunga dan arus migrasi keluar masyarakat. Nilai jual kembali rumah-rumah di Hong Kong turun sekitar 16% tahun lalu, digabungkan dengan penjualan rumah baru dan rumah sekunder. Menurut data Centaline Property Agency, angka itu menjadi level terendah setidaknya sejak 1996 silam.

(rui)

No more pages