Khine Lin Kyaw - Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintah Militer atau Junta Myanmar melakukan perombakan besar pada susunan kabinet pemerintahan. Akan tetapi, Panglima Militer Jenderal Min Aung Hlaing yang menjadi Perdana Menteri Myanmar hanya mencopot menteri dan kepala lembaga negara yang diisi warga sipil.

Sedangkan, posisi-posisi penting di Dewan Administrasi Negara yang dipegang para jenderal militer tak terkena perombakan. Reshuffle kabinet ini menyusul keputusan Junta Myanmar memperpanjang keadaan darurat hingga 31 Januari 2024 di negara yang juga dikenal dengan nama Burma tersebut.

Beberapa pejabat yang diganti antara lain Menteri Energi, Myo Myint Oo; Menteri Tenaga Listrik, Thaung Han; Menteri Tenaga Kerja, Pwint San; Ketua Komisi Antikorupsi; dan Ketua Hak Asasi Manusia Nasional. 

Junta Myanmar mengklaim pencopotan Thaung dan dua ketua lembaga negara karena ada persoalan kesehatan pada tiga pejabat tersebut. Akan tetapi, mereka tak bisa memberikan alasan terhadap pencopotan Myo dan Pwint.