Logo Bloomberg Technoz

Harga Beras Stabil, tetapi Stok Sampai Akhir Tahun Bikin Waswas

Arif Subakti
03 August 2023 14:00

Pengecekan beras impor dalam rangka menjamin stabilitas harga (Dok Bulog)
Pengecekan beras impor dalam rangka menjamin stabilitas harga (Dok Bulog)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Terus naiknya harga gabah di tingkat petani serta penggilingan dinilai belum akan menjadi sinyal waspada terhadap inflasi harga beras di tingkat konsumen. Akan tetapi, kondisi pasok domestik komoditas serealia itu terpantau kian mengkhawatirkan.

Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa mengatakan harga gabah yang tinggi saat ini sudah mencapai kenormalan barunya, tetapi beras –khususnya premium– masih bergerak di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

“[Harga beras premium] belum mencapai HET [Zona 1] Rp13.900/kg, jadi kenaikan harga gabah saat ini tidak terlalu mengkhawatirkan. Kita pernah ribut soal harga beras tahun lalu. Catatan kami, sejak Juli 2022, harga beras mulai naik terus sampai Februari 2023. Itu pun kenaikannya cuma 9,8%—10% di tingkat konsumen,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (3/8/2023).

Stok yang dimiliki pemerintah saat ini sangat tidak aman karena jauh lebih rendah dari harapan.

Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa

Dwi –yang juga Guru Besar di Institut Pertanian Bogor (IPB)– menilai kondisi harga beras tahun ini sebenarnya relatif lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, dengan tren kenaikan yang tidak terlalu signifikan.

Sejak Desember 2022 sampai dengan saat ini, lanjutnya, harga beras di Indonesia relatif stabil, bahkan beberapa kali mengalami penurunan tipis. Dia tidak menampik harga  beras memang akan mulai merangkak naik perlahan hingga awal tahun depan, tetapi hanya karena faktor musiman.